“Itu adalah area tubuh yang memiliki banyak ujung saraf dan kadang ujung sarafnya tidak berfungsi dengan benar. Hal ini menyebabkan banyak perempuan mengalami semacam pembakaran atau iritasi umum," ucap Leah.
Leah mengatakan lagi jika ada dua kondisi yang berbeda dari penyakit ini.
Yakni dipicu karena kita sering menyentuhnya dan juga karena gejala yang tidak beralasan.
Baca Juga: Waspada! Kebiasaan Pemakaian Celana Dalam Berikut ini Ternyata Bisa Picu Kanker Rahim
Jika kita merasakan gejala dari vulvodynia ini sebaiknya perlu mengetahui tentang kondisinya dan segera menanganinya.
Dikatakan Leah ada yang menyebabkan kemerahan dan rasa terbakar yang kronis jika vagina tersentuh.
Namun jawaban itu tidaklah sederhana.
Perempuan yang mengonsumsi pil sebelum 16 tahun sembilan kali lebih mungkin untuk terkena vulvodynia daripada perempuan yang tidak pernah minum pil tersebut.
Ini karena kontrol kelahiran mengubah kadar estrogen dan testosteron pada tubuh kita yang bisa menyebabkan rasa sakit pada vulva.
Baca Juga: Bak Patrick Star di Kehidupan Nyata, Foto Bintang Laut ini Viral Karena Miliki 'Bokong'
Leah juga mengatakan faktor lingkungan juga bisa disalahkan, yakni cobalah perhatikan pembersih yang kita gunakan.
Bisa jadi karena kulit sensitif kemudian terjadi iritasi di sekitar vagina kita.
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | nova.grid.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |