Magnet tersebut dikaitkan dengan tali sekitar setengah meter yang kemudian menyisir pinggiran jalan yang bertebaran tidak lazim.
“Mereka sengaja menebar ranjau di jalan agar banyak pengendara yang mengalami kempis pada ban kendaraannya, agar pengendara mampir pada bengkel mereka untuk menambal ban,” ucap Rohim.
Baca Juga: Permak Wajah Jadi Tren di Dunia Hiburan: ini Alasan Orang Terobsesi Jalani Operasi Plastik
Rohim mengaku, dalam penyapuannya tidak selalu berjalan mulus. Pernah disenggol pengendara motor yang diketahui sebagai oknum penyebar paku.
Bahkan, ia pernah juga mendapat ancaman untuk dibunuh jika masih melakukan kegiatan sapu ranjau paku yang sengaja ditebar itu.
Kendati begitu, tetap merasa puas dan bangga karena usaha yang mereka lakukan sedikitnya telah diterima masyarakat luas, khususnya yang berdomisili di Jakarta.
Menurut dia, hingga kini jumlah relawan Saber berjumlah 20 orang anggota yang aktif.
"Saat ini lebih baik, ranjau agak berkurang, namun tetap waspada," imbau Rohim.
Baca Juga: Kisah Colleen Stan, 7 Tahun Diculik dan Disekap dalam 'Peti Mati' Dijadikan Budak Seks!
Hukum
Kepolisian membenarkan adanya modus yang dilakukan oknum dalam meraup keuntungan ekonomi.
“Oknum (tukang tambal ban) itu melakukan hanya untuk mendapatkan pemasukan yang lebih dari biasanya,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Mohammad Nasir yang ditemui di National Traffic Management Centre (NTMC) Polri.
Nasir menjelaskan, pada awal 2019 hingga saat ini sudah banyak kejadian tapi proses sampai ke ranah pidana belum ada.
Pelanggaran yang dilakukan oleh orang yang menyebar ranjau paku masuk dalam ranah pidana umum. "Kita sudah melakukan kajian dalam pasal 192 KUHP tersebut yang sudah inkrah di Jakarta Barat pada 2010 divonis ancaman hukuman maksimal sembilan tahun,” kata Nasir.
Baca Juga: 3 Tahun Selalu Terbaring di Kasur, Begini Penampilan Milla Clark Setelah Kurus Kini!
Nasir mengatakan, ranjau paku hampir menyebar di seluruh wilayah hukum Jakarta, yakni jalur yang banyak dilalui oleh sepeda motor yang minim akan penerangan jalan.
“Ranjau paku itu disebar pada jalur ramai pengendara sepeda motor, tapi tidak ramai masyarakat. Jadi pengendara sepeda motor yang terkena ranjau paku sulit mendapatkan pertolongan,” ujar dia.
Nasir mengimbau kepada masyarakat supaya mewaspadai saat melintas ruas jalan yang dianggap rawan ranjau paku.
Adapun titik rawan ranjau paku di Jakarta, yaitu Jalan Kyai Tapa, Jakarta Barat, Jalan Letjen Suprapto, Jalan Veteran, area sebelum underpass ke arah Monas, dekat SPBU, dan lampu merah.
Jakarta Pusat, Jalan Gatot Subroto, area flyover pancoran, Jalan TB Simatupang, Jalan Metro Pondok Indah Jakarta Selatan, hingga Jalan Raya Bekasi Jakarta Timur. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Relawan Penyapu Ranjau Paku, Terkumpul 3,5 Ton hingga Diancam Dibunuh"
5 Arti Mimpi Memelihara Kucing Oren di Rumah, Ternyata Jadi Pertanda Bakal Ada Kesempatan Baru yang Datang? Simak Penjelasannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |