Tak hanya karena terpapar asap rokok, rumah yang tak memiliki ventilasi buruk juga meningkatkan risiko tersebut.
Ketika ventilasi tak bekerja secara maksimal, udara kotor akan terperangkap dan penghuni rumah menghirupnya setiap hari.
Kondisi itulah yang membuat sel kanker dapat tumbuh dalam tubuh penghuni.
Baca Juga: Akibat Kanker Paru-paru, Ini yang Terjadi pada Tulang Punggung Sutopo Purwo Nugroho
Tak hanya itu, melansir dari laman Grid Health, penggunaan obat nyamuk juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Obat anti nyamuk terbuat dari bahan kimia sintetik, seperti senyawa kimia organofosfat dan karbamat, yang termasuk dalam golongan pestisida.
Kedua bahan kimia tersebut bisa menghambat kerja enzim acetylcholinesterase (AChE), yaitu enzim yang berkerja pada sistem sawar otak dan dapat memicu transfer sinyal (neurotransmitter) pada saraf manusia.
Baca Juga: 7 Gejala Awal Kanker Paru-paru, Batuk Terus-menerus Patut Diwaspadai
"Jadi jika kita merasa pusing, mual, setelah mencium obat anti nyamuk, itu tandanya kita sudah keracunan,” Papar Dr. rer. nat. Budiawan.
Selain bahan kimia organofosfat (diklorvos/DDVP) dan karbamat (antara lai, propoxur), kebanyakan obat anti nyamuk yang beredar saat ini mengandung bahan kimia aktif golongan pyrethroid, diantaranya allethrin, bioallethrin dan transflutrin.
"Tentu semua bahan insektisida pada prinsipnya sangat berbahaya. Apalagi jika digunakan secara tidak proporsional, dapat memicu terjadinya kerusakan sistem saraf," Jelas Budiawan.
Baca Juga: 7 Gejala Awal Kanker Paru-paru, Batuk Terus-menerus Patut Diwaspadai
3. Atur Pola Makanan dan Rutin Olahraga
Pola Makan dan olahraga juga mempengaruhi risiko kanker paru-paru.
Pasalnya, orang yang memiliki pola makan sehat dan seimbang, serta rajin berolah raga minim terkena kanker paru-paru.
Baca Juga: Sama-sama Derita Kanker Paru, Sutopo Sempat Down Ketika Tahu Istri Indro Warkop Meninggal
Menghindari aneka makanan yang dibakar, berpengawet, berlemak, dan bersoda.
Konsumsi buah, sayur, minum teh, dan rutin berolahraga dapat mengubah kualitas hidup menjadi lebih baik. (*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Novita |