Grid.ID - Mentruasi atau haid menjadi salah satu siklus bulanan rutin yang dialami wanita.
Terkadang rasa nyeri ketika menstruasi atau haid membuat wanita jadi berhalangan untuk melakukan berbagai olahraga.
Olahraga renang salah satunya. Memang tidak ada aturan resmi atau penjelasan mengenai larangan untuk berenang ketika sedang menstruasi.
Baca Juga: 4 Makanan yang Wajib Dihindari Ibu Menyusui karena Bisa Picu Kolik pada Bayi
Namun terkadang hal itu membuat sebagian wanita ragu dan bertanya-tanya.
Lalu, sebenarnya bolehkah wanita yang sedang menstruasi berenang?
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan, Benny Johan Marpaung menyebut, dalam dunia kedokteran tidak ada larangan berenang selama tamu bulanan tersebut datang.
Baca Juga: Tergabung Dalam Unit Baru, Chanyeol dan Sehun EXO Siapkan 3 Lagu Baru di Albumnya
Menurutnya, hal yang membuat masyarakat takut berenang mungkin terkait aspek kebersihan.
Kekhawatiran masyarakat disebut wajar karena memang kolam renang silih berganti dimasuki banyak orang.
Ini tentu rentan menjadi media penyebaran bakteri.
Alasan tersebut, kata Benny, bisa diatasi dengan mengetahui hal berikut sebelum terjun ke kolam renang.
Jangan Pakai Pembalut ketika Berenang
Jangan pakai pembalut misalnya, wanita yang sedang menstruasi sebaiknya jangan memakai pembalut ketika berenang.
Mungkin hal ini terbaca kurang menyenangkan, sedang datang bulan tapi tak mengenakan pembalut.
Namun sebenarnya ada alasan mengapa hal itu dianjurkan Benny.
Bagi kamu yang pernah mengenakan pembalut saat berenang, tentu akan merasakan hal yang tak nyaman untuk bergerak akibat pembalut yang terkena air.
Selain rasa tidak nyaman saat bergerak, pembalut akan membesar dan lembap.
“Pembalut cenderung membuat vagina jadi lembap,” ujarnya seperti yang Grid.ID lansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Cegah Cyber Bullying, Instagram Hadirkan 2 Fitur Baru! Hati-hati Berkomentar
Pembalut yang lembap tersebut menjadi tempat kesukaan bakteri atau mikroorganisme.
Bakteri dari luar, dalam hal ini dari kolam renang, akan berkoloni dengan bakteri yang ada di vagina.
Apalagi, hal ini didukung dengan derajat keasaman darah menstruasi yang basa dan pH air kolam renang.
Alhasil, itu akan memicu infeksi vagina.
Pakai Tampon Dibandingkan pembalut
Benny lebih menganjurkan pemakaian tampon, menstrual cup, sea sponge tampons, atau periode panties ketika berenang.
Namun, tampon tetap harus sering diganti jika dirasa darah menstruasi yang keluar sudah penuh.
Pasalnya jika tidak, darah menstruasi bisa berceceran di kolam renang.
“Darah yang bocor ke air jadi sumber pertumbuhan bakteri. Kolam renang menjadi tercemar,” ujarnya.
Akibatnya, bakteri menyebar. Selain membuat risih, itu berbahaya bagi pengunjung dan perempuan.
Tetapi masih ada juga wanita yang ngotot enggan memakai tampon atau pembalut.
Baca Juga: Digerebek di Kamar Hotel Bersama Ridho Ilahi, Chagii Amelia: Saya Khilaf
Ini lantaran mereka merasa darah menstruasi tidak akan keluar saat di dalam kolam renang.
Benny menambahkan, saat berenang kadangkala darah menstruasi memang terkesan berhenti mengalir.
Sebab, ada tekanan yang timbul di dalam air selama berenang.
Tekanan ini membuat darah menstruasi jadi lebih lambat keluar atau terkesan tidak merembes.
Meski diperbolehkan berenang saat menstruasi, tapi Benny juga menyebut ada waktu terbaik untuk berenang.
Menurutnya, hari-hari terakhir menstruasi merupakan saat yang tepat bagi perempuan yang datang bulan untuk berenang.
Saat itu, menstruasi hanya menyisakan bercak-bercak darah sehingga perempuan tidak perlu takut darahnya tembus ke air dan menjadi sarana penularan bakteri, kata Benny.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |