Menurut sebuah keterangan di Live Science, ini bukanlah lelucon.
Fenomena ini disebut sebagai gangguan psikologis yang disebut Koro.
Kondisi ini menyebabkan korban percaya bahwa organ intim mereka ditarik atau menyusut ke dalam tubuh.
Akibatnya hal ini tidak hanya memengeruhi seksualitas mereka, namun kehidupannya.
Untuk mencegah penyusutan lebih lanjut, para korban mengikat organ intim mereka dengan klem atau logam.
Kemudian membawanya ke shamen atau tabib tradisional.
Baca Juga: Gempa 7,2 Magnitudo Guncang Maluku: Terjadi 19 Gempa Susulan Selama 2 Jam Pasca Gempa
Kondisi ini sering terjadi di Afrika pada beberapa dekade terakhir, meskipun juga banyak terjadi di Asia.
Koro dipahami dengan berbagai cara dari persepektif psikologis dan histeria massa atau khayalan, di mana kepercayaan dan budaya kolektif dimanifestasikan dalam pengalaman, apakah itu nyata atau tidak.
Para korban panik dan mengalami penyusutan alat kelamin. Namun biasanya pulih dalam beberapa hari atau beberapa jam.
Dalam hal ini, khayalan itu dimungkinkan untuk mendasari sihir, ilmu hitam, dan keyakinan okultisme yang menyebar di sub-Afrika.
Baca Juga: Coba Cek Kepribadian Tersembunyimu Berdasar Bulan Lahir, Juli: Tulus Namun Sinis!
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |