Kesulitan lain yang dialami Maria dan kedua anaknya adalah, tidak adanya aliran listrik di gubuk mereka. Hal tersebut disebabkan karena mereka tak mampu membeli meteran.
Untuk mengatasi masalah ini, Maria menggunakan pelita sebagai alat penerangan di gubuknya saat malam hari.
"Rumah saja kita tidak bisa perbaiki. Apalagi mau beli meteran," tutur Maria.
"Kadang kalau tidak ada lampu, kami andalkan nyala api saja untuk terang saat makan malam. Anak-anak jadinya tidak bisa belajar" cerita Maria.
Namun, kondisi ini tidak membuat anak sulung Maria yang bernama Maria Lanti mengeluh.
Ia mengaku tetap rajin belajar, bahkan dirinya berhasil menyabet juara 1 di kelas juara 1 umum di sekolah.
"Kemarin saya juara 1 kelas dan juara 1 umum di sekolah. Saya harus rajin belajar dan terus sekolah untuk bahagiakan mama. Saya cita-cita jadi guru. Dan mimpi saya nanti harus diwujudkan. Saya mau sekolah terus," pungkas Maria Lanti.
5 Shio yang Sukses Bangkit dari Kemiskinan di Tahun 2025, Penghasilan Auto Meroket
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |