Grid.ID - Tahukah kamu bahwa ada fakta berbahaya di balik kentut sapi?
Sebagian besar masyarakat di tanah air mungkin belum tahu mengenai fakta berbahaya di balik kentut sapi.
Salah satu fakta berbahaya terkait kentut sapi adalah pernah meledakkan sebuah peternakan.
Melansir dari berbagai sumber, Grid.ID merangkum beberapa fakta berbahaya terkait kentut sapi.
Sapi merupakan hewan jinak yang tidak mengancam peradaban manusia. Namun siapa sangka, jika kentut hewan ini rupanya cukup berbahaya.
Berikut beberapa fakta berbahaya dari kentut sapi.
Baca Juga: Wanita ini Gunakan Kotoran Sapi Untuk Mendinginkan Mobilnya di Cuaca Panas Lebih dari 40 Derajat
1. Pernah ledakkan sebuah peternakan
Melansir dari laman Metro.co.ik, sebuah peternakan di Rasdorf Jerman pernah meledak karena kentut seekor sapi. Kejadian ini terjadi pada 28 Januari 2014.
Dijelaskan perisitiwa ledakan itu terjadi akibat penumpukan gas metana dari kentut 90 ekor sapi yang ada di peternakan tersebut.
Gas metana yang dihasilkan dari kentut sapi itu terus menumpuk, hingga pada malam hari saat listrik dinyalakan menyebabkan terjadinya sebuah ledakan.
Baca Juga: Food Blogger Approved, Indomie Goreng Chitato Sapi Panggang OTW Viral!
"Gas itu terus menumpun, dalam struktur dan dinyalakan pada malam hari, ketika muatan listrik statis menyebabkan meledak dengan nyala api," kata polisi melalui Metro 2014 silam.
Dari peristiwa itu hanya satu ekor sapi yang menderita luka ringan, tetapi kandangnya rusak pada bagian atapnya.
2. Kentut sapi bisa mengganggu keseimbangan iklim
Seperti yang diketahui kentut sapi mengandung senyawa metana, yang mana senyawa itu sangat aktif, dan kerap dijadikan sebagai sumber bahan bakar utama.
Baca Juga: Miris! Seorang Warga Jatinangor Sumedang Temukan Bayi yang Dibuang Oleh Orang Tuanya di Kandang Sapi
Melansir dari laman globalcitizen kentut sapi atau disebut emisi bovine adalah ancaman eksistensial terhadap manusia.
Gas metana dari kentut sapi merupakan produk yang berbahaya. Mengutip The Guardian, seekor sapi dapat menghasilkan 200 kg metana per tahun.
Meskipun karbon diokasida adalah penyebab utama perubahan iklim, namun gas metana 84 kali lebih kuat merusak atmosfer bumi.
Rusaknya atmosfer bumi sangat berpengaruh pada iklim di bumi, yang artinya juga berpengaruh pada keberlangsungan hidup manusia di bumi.
Baca Juga: Gara-gara Seekor Sapi, Seorang Pria Ditebas Celurit Hingga Tewas
Atau dengan kata lain sendawa dan kentut sapi memiliki kontribusi cukup besar terhadap emisi gas rumah kaca.
3. Lebih banyak sapi sama dengan lebih sedikit pohon
30% tanah di bumi ini diisi dengan berbagai macam pertanian, 70% adalah hewan ternak. Secara alami, sapi merupakan hewan darat yang paling intensif.
Artinya sapi merupakan hewan dengan tubuh yang besar dengan jumlah makan yang banyak dan penghasil limbah yang banyak.
Baca Juga: Viral Sapi Berotot dan Kekar, Saking Besarnya Sampai Tak Bisa Disembelih
Untuk membuat lahan penggembalaan, peternak biasanya menebang hutan.
Di Amazon, 80% penggundulan hutan disebabkan akibat adanya peternakan.
4. Kentut sapi bisa menyebabkan hujan asam
Secara teknis, gas yang keluar dari tubuh sapi baik dalam bentuk sendawa maupun kentut mengandung dua pertiga senyawa amonia.
Baca Juga: Warga Pandeglang Nekat Ngungsi ke Kandang Sapi Karena Panik dan Takut Ada Tsunami Susulan
Senyawa amonia ini sangat beracun bagi hewan yang hidup di air dan berbahaya bagi tanah yang subur.
Terkadang senyawa amonia yang berdifusi ke udara bisa menyebabkan hujan asam. (*)
Source | : | Metro.co.uk,www.globalcitizen.org |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |