Grid.ID - Sebanyak 50 satgas Polda Jatim digembleng program diet untuk menurunkan berat badannya.
Tak hanya menjalankan program diet, 50 satgas Polda Jatim juga diberi materi psikologi.
Pelaksanaan penggemblengan 50 polisi satgas Polda Jatim dilakukan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto, Jawa Timur.
Baca Juga: 3 Alasan Berat Badan Tidak Turun Meski Sudah Diet, Bukan Salah Program Diet loh, Memangnya Apa?
Melansir dari laman Kompas.com, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera mengatakan sebanyak 50 personil di Polda Jatim dikirim untuk jalani program diet.
Para personil polisi tersebut mengikuti program diet di SPN Mojokerto sejak 15-26 Juli 2019.
Tujuan dari penggemblengan ini tidak lain yaitu untuk mengurangi berat badan para personil polisi yang dianggap terlalu gemuk.
Baca Juga: Demi Miliki Momongan, Syahnaz Sadiqah Urungkan Program Diet!
"Namanya program penurunan indeks massa tubuh bagi personil yang overweight atau obesitas," katanya, Kamis (18/7/2019).
Para polisi tidak hanya menjalani kegiatan fisik dan olah tubuh untuk membakar lemak, mereka juga akan menerima materi psikologi.
Beberapa kegiatan olah tubuh yang dilakukan para anggota polisi tersebut adalah lari dengan menggunakan jaket parasut, long march, senam aerobik, renang, dsb.
Materi psikologi diberikan agar mereka lebih mudah dalam mengatur pola makan dan menyesuaikan menu diet dengan ahli gizi.
"Pola makan dan menu juga disesuaikan untuk menunjang pencapaian tujuan dari program ini berdasarkan petunjuk ahli gizi dari bidang kedokteran dan kesehatan Polda Jatim," terangnya.
Kegiatan ini dilakukan agar para personil polisi bisa lebih gesit dalam melayani masyarakat.
Baca Juga: 3 Jenis Muffin Cake yang Baik Dikonsumsi Saat Program Diet, Apa Aja?
"Biar lebih gesit dan cekatan melayani masyarakat," pungkasnya.
Berbeda dengan para anggota polisi tersebut, seorang polisi di Irlandia Utara sukses menurunkan berat badannya dengan cara memasak makanannya sendiri.
Melansir dari laman menhealth, polisi tersebut bernama Griffin yang sempat memiliki bobot 155 kilogram diusia 20-an.
Baca Juga: Jangan Diremehkan, Simak 5 Tanda Program Dietmu Salah
Dengan berat badan sebanyak itu, Griffin mengaku menjadi malas terutama untu berolahraga.
"Saya menjadi sangat malas. Saya tahu berat badan saya akan naik sebanyak itu. Tapi, saya tidak punya keinginan atau dorongan untuk berusaha dan mengubahnya," ucapnya.
Meski mengaku senang berolahraga, tetapi dengan berat badan sebanyak itu, Giffin menjadi malas dan lebih senang menonton olahraga.
“Saya lebih memilih menonton olahraga. Saya akan memesan pizza atau masakan China untuk dibawa pulang. Saya membenarkan kebiasaan makan yang buruk dengan cara ini," katanya.
Griffin menjadi berniat melakukan diet usai menyadari pertambahan berat badannya hingga tak lagi muat mengenakan setelan jas miliknya.
Niat Griffin untuk menurunkan berat badan semakin tajam ketika ia berlibur di kepulauan Canary pada bulan Agustus 2018.
Baca Juga: Cuma karena Makan Pasta Program Dietmu Bisa Sukses, Nggak Percaya?
Akhirnya dia melakukan konsultasi dengan pelatih pribadi yang bernama Paul Dermody.
Dermody kemudian memintanya untuk menerapkan pola makan seimbang dan mencapai defisit kalori setiap hari.
Takhanya itu, ia juga diminta untuk berjalan 10.000 langkah setiap hari dan memasak makanannya sendiri.
Baca Juga: Tak Hanya Nikmat, 5 Camilan Sehat Ini Dijamin Nggak Ganggu Program Dietmu
Dua bulan menjalani program dietnya itu, rekan-rekan Griffin mulai memuji perubahan tubuhnya. (*)
Tinggal di Jepang, WNI Ngaku Saat Lahiran Malah Diberi Uang Segini oleh Pemerintah Negeri Sakura
Source | : | Kompas.com,www.menshealth.com |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |