"Kalau terjadi korban 'Labuh Gentuh' (penyucian kembali alam menuju titik awal-normal)," lanjut dia.
Walau demikian, Sugi Lanus mengimbau warga tetap waspada walau lontar menerangkan gempa yang terjadi menunjukkan pertanda baik.
Menurutnya, pada zaman dulu, orang rumah orang Bali berbahan kayu, sehingga tahan gempa.
"Dulu rumah masih berbahan kayu sehingga saat terjadi gempa masih bisa perpikir pertanda baik atau buruk.
Berbeda dengan sekarang rumah terbuat dari trmbok beton jadi harus tetap waspada," imbau Sugi Lanus.
Adapun rincian makna gempa menurut kepercayaan orang Bali sesuai waktu terjadinya peristiwa:
Baca Juga: 5 Rahasia Ritual Ratu Paling Cantik di Eropa, Salah Satunya Maskeran dengan Selusin Telur
SASIH KASA (Juli):
Pada sasih ini Bhatari Sri mayoga. Dunia tentram, banyak orang berpindah tempat, banyak orang senang, ternak tak kurang makanan.
SASIH KETIGA (September):
Bhatara Wisnu mayoga. Bayak hujan, tanaman subur, orang desa banyak bertengkar, banyak bahaya.
Rumah Taylor Swift Senilai Rp 405 Miliar Ikut Jadi Korban Kebakaran Parah di Los Angeles?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |