Kelebihan zat hasil metabolisme tubuh akan dibuang bersamaan dengan keluarnya air kencing.
Baca Juga: Ditangkap karena Kasus Narkoba, Zulfikar Pemain 'Preman Pensiun' Belum Siap Kabari Keluarganya
Saat proses kencing, urin turut membuang zat-zat yang tidak diperlukan tubuh.
Lalu, urin yang dikeluarkan turut membersihkan kuman-kuman sepanjang saluran kemih.
Lantas, jika kencing ditahan, bakteri akan lebih mudah menjalar masuk ke saluran kemih karena tidak ada proses pembersihan melalui pengeluaran urin.
Kuman masuk melalui saluran uretra lalu menuju saluran kemih hingga memperbanyak diri dalam kandung kemih.
Kuman yang tertinggal di saluran kemih inilah yang memicu infeksi.
Baca Juga: Irish Bella Hamil, Ammar zoni yang Ngidam Belut dan Susu Hamil
“Wanita lebih rentan terkena saluran infeksi kencing karena tidak punya penis. Kalau lelaki, makin panjang penisnya, makin susah kuman masuk” imbuh dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Untuk diketahui, uretra yang dimiliki pria berada di batang penis.
Umumnya, memiliki panjang 10-15 sentimeter yang menyulitkan kuman dari dunia luar menerobos masuk.
Sementara itu, uretra pada perempuan hanya sekitar 3,8 sentimeter.
Jarak uretra dengan pembukaan urinoir, anus, dan vagina yang terlalu pendek membuat kuman dari luar lebih mudah menyusup.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |