Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - "Saya juga punya tombol nuklir."
"Tapi yang ini jauh lebih besar dan kuat daripada miliknya."
Tentu saja, "tombol saya bekerja!"
Masih ingat cuitan ngawur Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) di atas?
(Baca juga: Hotel Milik Donald Trump Mendapat Serangan Memalukan, Dilempari Sejumlah Emoji Kotoran)
Ternyata pernyataan kontroversi Donald Trump mendapat balasan.
Dikutip wartawan Grid.ID dari The Independent, media Pemerintah Korea Utara, Rodong Sinmun, menyebut pernyataan Presiden AS ke-45 sebagai efek dari 'kejang-kejang orang gila'.
Secara ringkas, begini bunyi sebuah artikel di Rondong Sinmun.
"Kejang-kejang yang dialami Trump di tahun baru mencerminkan keadaan mental seorang pecundang yang putus asa, yang gagal untuk memeriksa kemajuan kuat dari tentara dan rakyat Korea Utara."
(Baca juga: Donald Trump Gugat Media Asing, Namanya Tercoreng, Diberitakan Selingkuh dengan Mantan Pemain Film Dewasa)
"Dia hanya menggertak untuk mendiagnosis diri sebagai seorang psikopat."
Olok-olokan vulgar yang dilakukan Donald Trump terhadap Korea Utara jarang sekali dilakukan oleh sejumlah pemimpin AS terdahulu.
Pernyataan suami Melania Trump tentang tombol nuklir muncul setelah sambutan pidato tahun baru Kim Jong Un.
Sang pemimpin Korea Utara menyatakan senjata nuklir miliknya merupakan ancaman nyata dan memiliki tombol peluncur di mejanya setiap saat.
North Korean Leader Kim Jong Un just stated that the “Nuclear Button is on his desk at all times.” Will someone from his depleted and food starved regime please inform him that I too have a Nuclear Button, but it is a much bigger & more powerful one than his, and my Button works!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 3, 2018
(Baca juga: Begini Reaksi Orang Norwegia Usai Ditawari Donald Trump Bermigrasi ke AS)
Tidak hanya itu, juga disebutkan bahwa AS berada dalam jangkauan senjata nuklir Korea Utara.
"Ini adalah kenyataan, bukan ancaman," tegas Kim Jong Un.
Artikel yang baru-baru ini dimuat media Korea Utara juga ikut mengomentari buku Fire and Fury.
Karya ini mengulas hal-hal yang belum diketahui publik tentang Donald Trump.
(Baca juga: Berkicau Soal Donald Trump Mengidap Sifilis, Profesor Bakteriologi Jadi Sorotan Netizen di Twitter)
Disebutkan, penjualan buku yang menelanjangi sisi lain sang Presiden AS mencerminkan, "Sentimen anti-Trump yang meroket dengan cepat di masyarakat internasional."
"Buku anti-Trump menyebar ke penjuru dunia sehingga Trump sedang dihina besar-besaran di seluruh dunia."
Ditegaskan dalam artikel Rondong Sinmun, Popularitas karya Michael Wolff ini, "Meramalkan kematian politik Trump."(*)
Hari Ini, Hotman Paris akan Jalani Pemeriksaan atas Laporan PN Jakut Terhadap Razman
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |