"Ini merupakan anugrah penghargaan yang luar biasa. Anak didik kami terpilih menjadi pengibar bendera di Istana Negara. Ini merupakan kado istimewa pada usia 35 tahun SMA Negeri 1 Ngunut di tahun 2019 ini," ungkap Ika Yuliatin, selaku Wakil Kepala Kesiswaan SMA Negeri 1 Ngunut, dilansir dari laman Kompas.com.
Tak hanya pihak sekolah yang merasa bangga, kedua orang tua Dhea juga sangat bangga kepada sang putri.
Dhea ditinggal oleh kedua orangtuanya sejak berusia 2 tahun untuk bekerja sebagai tenaga kerja indonesia (TKI).
Baca Juga: Salah Satu Anggota Paskibraka Jatuh Pingsan Usai Kibarkan Bendera
Melansir laman Kompas.com, Rabu (24/7/2019), Salim Rajun (ayah) bekerja sebagai TKI di Malaysia, Nursiah (Ibu) bekerja sebagai TKI di Taiwan.
Nursiah, mengungkapkan bahwa selama ini, Dhea diasuh oleh kakek dan pamannya.
"Sejak umur 2 tahun, Dhea tinggal diurus oleh kakungnya (kakeknya)," ungkap Nursiah, dilansir dari laman Kompas.com.
Ibu Dhea mengetahui bahwa putrinya terpilih sebagai anggota Paskibraka saat cuti, dan pulang ke Indonesia.
Baca Juga: Namanya Sempat Dicoret dari Daftar Anggota Paskibraka, Kini Gloria Natapradja Sudah Jadi Mahasiswa
Nursiah mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi sang putri.
Source | : | Kompas.com,Suryamalang.com |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |