Grid.ID - Siapa yang saat ini tak mengenal jajanan sempol?
Sempol kini memang sudah menjadi jajanan yang mudah ditemui di setiap sudut jalanan.
Mengutip Wikipedia, sempol adalah sejenis gorengan yang terbuat dari tepung tapioka dan dilapisi telur.
Jajajan ini dinamai sempol karena berasal dari Desa Sempol, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Tak ada yang menyangka, jajanan sekecil sempol mampu mengakhiri nyawa seseorang.
Seorang bocah SD asal Blitar, M Adil Fikri Amrulloh (8), meninggal dunia akibat sempol pada Minggu (27/7/2019).
Adil diduga meninggal dunia akibat tersedak usai mengonsumsi sempol yang dibelinya sendiri.
Mengutip Surya dan Surya Malang, peristiwa nahas ini bermula ketika korban memutuskan untuk membeli sempol di warung milik tetangganya.
Putra dari pasangan Abdul Mutolip (50) dan Khusnul Khotimah (46) ini berniat membeli sempol seharga Rp 500-an sebanyak delapan biji.
Berdasarkan keterangan saksi, Adil langsung mengonsumsi sempol yang ia beli di warung.
Namun setelah makan enam biji sempol goreng, korban tiba-tiba memukul dadanya da meminta minum.
Anehnya, air yang diminum tidak bisa msuk ke dalam mulut korban.
"Menurut saksi di lokasi, setelah itu korban duduk lalu guling-guling di tanah. Posisi mulut korban seperti sedang menggigit sesuatu," ungkap Kapolsek Wonodadi, AKP Yoni Sugisarto.
Melihat Adil berguling-guling di tanah, warga di lokasi bertindak cepat dengan membawa korban ke puskesmas terdekat.
Sudah cepat-cepat dibawa ke puskesmas, tim medis setempat mengaku tak dapat menangani korban.
Korban pun langsung dirujuk ke Rumah Sakit Itijah, Togoka, Srengat, Blitar.
Namun sayang, korban menghembuskan napas terakhirnya meski sempat mendapatkan penanganan oleh RS Itijah.
Yoni mengatakan bahwa pihak dokter menemukan korban tak cuma meninggal dunia karena tersedak sempol.
Tapi juga ada kemungkinan bahwa korban terserang epilepsi.
"Hasil pemeriksaan dokter korban meninggal karena tersedak makanan dan kemungkinan penyakit epilepsi," jelas Yoni.
Yoni juga mengatakan jika orang tua korban sudah mengikhlaskan kepergian putra mereka.
"Keluarga korban tidak mau jenazah anaknya diotopsi. Mereka menerima sebagai musibah," tambahnya.
Selain dugaan penyakit epilepsi, Yoni juga menerima beberapa keterangan dari pihak keluarga yang mengatakan jika korban memang suka makan terburu-buru.
"Beberapa keluarga bilang cara makan korban seperti terburu-buru. Makanan di mulut belum ditelan sudah dijejali makanan lagi," tutupnya. (*)
Dijodoh-jodohin dengan Sarwendah, Boy William Akhirnya Angkat Bicara Soal Hubungan Keduanya: Kita Mah...
Source | : | wikipedia,Surya Malang,Surya |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |