Laporan Wartawan Grid.ID, Ruhil I. Yumna
Grid.ID - Sering dianggap hal sepele, kebiasaan isi ulang botol plastik air minum kemasan yang ternyata berbahaya bagi kesehatan.
Kebiasaan isi ulang botol plastik air minum kemasan meski berbahaya bagi kesehatan masih tetap sering dilakukan.
Karena timbulkan bahaya bagi kesehatan, kebiasan isi ulang botol plastik air minum kemasan plastik harus segera diubah.
Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Mengisi Ulang Botol Plastik, Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan!
Sebagian besar dari kita tidak pernah berpikir dua kali untuk mengisi ulang botol air plastik kita.
Dengan alasan agar hemat uang dan ramah lingkungan kita membebaskan tindakan kita itu.
Namun adakah dampak negatif lain yang tersembunyi di balik tindakan kita itu.
Baca Juga: Bahaya! Tinggalkan Botol Plastik Air Mineral di Mobil Bisa Bikin Kebakaran
Sayangnya kebiasaan itu harus segera kamu hentikan.
Sebab menurut para ahli, botol air plastik itu sebenarnya lebih memiliki berdampak negatif daripada berdampak positif.
Tentu kamu bertanya-tanya mengapa, bukan?
Baca Juga: Pamer Sepatu Recycle, Susi Pudjiastuti: Terbuat dari Botol Plastik Bekas!
Ada bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi plastik, yaitu Bisphenol A atau BPA.
Bahan kimia berbahaya ini dapat larut ke dalam air dan dapat dengan cepat menumbuhkan bakteri berbahaya di celah-celah botol.
Oleh karena itulah botol ini memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Baca Juga: Selembar Struk ATM Ternyata Lebih Beracun Daripada Botol Plastik
"Sayangnya, banyak orang yang membeli botol air plastik dan menggunakannya lagi karena mereka pikir itu lebih sehat padahal nyatanya hal sebaliknya yang terjadi," ujar Kent Atherton, CEO Teknologi PuriBloc.
Atherton menambahkan, BPA tidak aman karena dibuat dari bahan kimia estrogenik yang seharusnya dipakai.
"Bahkan produk yang berlabel non-BPA ada juga yang tidak aman karena sekarang ini banyak produsen yang mengganti bahannya dengan bahan lain yang tidak diketahui secara luas," ujar Atherton.
Baca Juga: Sadar Masih Memakai Botol Plastik, Tulus Berusaha Mendewasakan Diri untuk Lebih Ramah Lingkungan
"Parahnya, bahan inilah yang dapat menimbulkan bahaya yang sama bagi kesehatan manusia,” tambahnya.
Bahan kimia tersebut dapat memiliki dampak negatif pada keseimbangan hormon manusia.
Namun bahaya akan botol plastik ini tak berhenti sampai di situ.
Dalam sebuah penelitian di Universitas Negeri New York di Fredonia, para ilmuwan menemukan bahwa sebanyak 93 persen dari 259 botol plastik air yang diteliti ternyata telah terkontaminasi mikroba.
Selain itu, botol plastik sekali pakai sebagian besar terbuat dari polietilen tereftalat atau PET, yang aman digunakan sekali pakai.
Plastik ini dapat melarutkan bahan kimia ke dalam air jika dipanaskan atau tergores.
Untuk itulah harus menghindari penggunaan kembali botol sekali pakai.
Sebagai gantinya, kamu dapat mendaur ulang setelah minum sekali.
Atau juga bisa memilih untuk menggunakan botol plastik bebas BPA atau yang terbuat dari kaca atau stainless steel.
(*)
Tengok Rumah Baru Jess No Limit dan Sisca Kohl, Interiornya Serba Emas dan Bergaya Eropa Klasik
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Ruhil Yumna |
Editor | : | Deshinta Nindya A |