"Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop. Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari, dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam," ucap sang ayah.
5. Pemkot Turun Tangan atau Keluarga Lapor Polisi
Banyaknya tekanan fisik dan psikologis yang diterima, membuat tubuh Aurellia ambruk hingga meninggal dunia pada Kamis (1/8/2019) lalu.
Kematian Aurellia dirasa janggal, kini pihak keluarga mendesak pihak Dispora Kota Tangerang Selatan untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Saya minta kepada Dispora Tangsel usut kasus ini.
"Tubuhnya lebam membiru. DIa juga sempat cerita kalau pernah dipukuli seniornya di Paskibra," ujar paman korban, Romi, dikutip Grid.ID dari Wartakota.
Ia mengatakan jika pihak keluarga akan menempuh jalur hukum jika kasus kematian AUrellia tak diusut oleh pihak pemkot.
"Kalau tidak ditangani masalah ini, kami berencana melaporkan kepada pihak berwajib," tandas Romi. (*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,Wartakota |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |