Ibunda Tasmi, Sripah (70), yang tak tahan menyaksikan jenasah anak semata wayangnya itu seketika pingsan.
Nenek renta yang sudah lama berdiri di samping jenazah putrinya itu kemudian dibopong keluarganya masuk ke dalam kamar.
"Ya Allah, nduk-nduk," ungkap Sripah lirih.
Jenazah Tasmi dishalatkan terlebih dahulu di Masjid Desa Sumberagung lalu dimakamkan ke tempat pemakaman umum setempat pada siang hari.
Suasana berkabung menyelimuti desa saat itu.
Puluhan pelayat turut mengiringi jenazah Tasmi menuju liang lahat.
Bagi keluarga dan tetangga, Tasmi dikenal berkepribadian baik, religius dan sederhana.
"Mbak Tasmi orangnya baik dan tidak neko-neko. Ramah kepada siapa pun. Shalatnya rajin," tutur tetangga Tasmi, Karman. (*)
Berita Ini Pernah Tayang di Kompas.com dengan Judul "Kisah TKI Tasmi yang Meninggal di Malaysia dan Baru Dipulangkan 1,5 Bulan Kemudian"
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |