Baca Juga: Rapuh dan Mudah Sakit Hati, 5 Zodiak ini Butuh Waktu Lama Untuk Sembuhkan Luka di Hati
Salah satu keluhan utama adalah bahwa Jimenez belum memenuhi janjinya untuk mengalokasikan 3 juta peso (sekitar Rp 2 miliar) untuk perbaikan sistem air kota, lapor surat kabar El Diario de Mexico.
Sementara para pejabat berjalan mengenakan pakaian wanita, penduduk memegang poster tulisan tangan yang menggambarkan apa yang mereka lihat sebagai kegagalan politisi.
Dalam sebuah wawancara dengan seorang reporter yang direkam dalam video, walikota, yang tampak tidak nyaman, mengatakan bahwa ia telah berusaha memenuhi janjinya.
Dia mengatakan tidak ada lagi uang dalam dana karena telah diberikan ke berbagai kota.
Baca Juga: Belum Sehari Gempa Banten Viral Kabar Sesar Baribis 'Neraka' di Perut Bumi Jakarta, Begini Kata Ahli
Ketika dia berbicara, beberapa warga memegang poster yang mengecam kegagalan pemerintah, dan yang lain dapat terdengar berteriak kepadanya untuk tidak terus berbohong.
El alcalde de #Huixtán, #Chiapas, Javier Jiménez Santiz, habla a la prensa luego de que fue obligado por habitantes de la comunidad San Andrés Puerto Rico a vestirse de mujer y a “botear” en la carretera para pedir dinero a su municipio y cumpla promesas.
— ElPipila (@elpipila_mx) July 30, 2019
Vía PortadaInforma pic.twitter.com/dbS21U2cPT
Jimenez dan Ton juga dipaksa untuk mengumpulkan dana dari para pengendara yang lewat untuk mendapatkan uang guna memperbaiki sistem air.
Kedua politisi telah "ditahan" oleh warga selama setidaknya empat hari, menurut Cultura Colectiva.
Warga menuntut penyelidikan apakah Jimenez mencuri 3 juta peso yang katanya telah pergi ke berbagai komunitas.
Dalam wawancara dengan reporter lokal, Jimenez mengatakan dia tidak bersalah, tetapi dia tidak akan menolak penyelidikan.
Baca Juga: Sumur Kuno ini Sering Kaluarkan Suara Berdengung, Ternyata Ada Ruang Rahasia di Dalamnya
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | Twitter,intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |