Mungkin atas alasan itulah, pihak manajemen kampus di Kupang tersebut menutupi kekurangan pekerjaan tersebut dengan memasang pintu.
Toilet maut yang berada di ketinggian kurang lebih 15 meter tersebut biasanya dihalangi oleh papan tripleks, kayu, atau kursi agar pintu tersebut tak dibuka.
Kejadian tersebut tampak dibenarkan oleh Manajemen Politeknik Negeri Kupang melalui Kabag Umum dan Keuangan, Dara Miha Balo yang mengunjungi korban di RS Kartini Kupang.
"Diduga korban tidak tahu kondisi di dalam ruangan itu, sehingga saat membuka pintu kamar mandi (toilet), korban langsung jatuh," ucap Dara.
Dara juga mengungkapkan bahwa keberadaan toilet tersebut sudah ada sejak 10 tahun lalu.
Selama itu pula, tidak ada tanda larangan yang dipasang di tempat itu.
"Dulunya pintu kamar mandi itu dikunci, tapi sudah dirusak, tidak tahu siapa yang rusak," pungkasnya. (*)
Dinikahi Bangsawan Bali, Happy Salma Alami Culture Shock Ini: Saya Pikir Hanya Ada dalam Cerita
Source | : | Kompas.com,poskupang |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |