Pada bagian atasnya, terdapat rak tempat menyimpan kopi, gula, dan barang dagangan lainnya.
Ketika dilihat secara seksama, maka bilik asmara ini terlihat sebagai peti kayu, yang dilengkapi pintu kecil yang bisa dibuka dengan cara menggesernya.
Saking kecil dan sempitnya, bilik asmara ini bisa dibilang mirip seperti kandang ayam.
Meski begitu, di dalam kamar triplek mungil ini disediakan kasur, bantal, wewangian, lotion, tisu, hingga kipas angin, layaknya kamar biasa.
Meja warkop yang dimodifikasi menjadi bilik asmara itu pun langsung dibongkar oleh petugas agar tak dipakai lagi.
Ternyata, praktik prostitusi terselubung ini sudah berjalan sejak puluhan tahun lalu.
Hal ini diungkap oleh seorang perangkat Desa Moneng, Parmin (49).
Baca Juga: Ekstrem! Selain Kecanduan Tato, Pemuda Ini juga Memotong Jari Tangannya Sendiri untuk Ciptakan Seni
Source | : | Surya Malang,Kompas.com |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |