Tanaman ini tumbuh dengan cara merambat meski memiliki batang yang cukup kuat dan besar.
Bahkan, tanaman ini bisa merambat di ketinggian lima meter hingga ke puncak pohon lain yang dirambatinya.
Baca Juga: Hati-hati Sariawan yang Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Tanda Kanker Mulut!
Pengolahan bajakah sebagai obat kanker dilakukan melalui pengeringan dengan bantuan matahari.
Kemudian ditumbuk hingga menjadi bubuk dan siap direbus.
Air rebusan itu diminum sebagai pengganti air minum setiap hari.
Mengenai kepastian bahwa bajakah bisa menyembuhkan kanker, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof Dr dr Aru Sudoyo, menyampaikan agar masyarakat untuk tidak berharap terlalu berlebihan.
"Masyarakat tidak perlu terlalu berharap tinggi dengan hasil uji coba awal begitu. Ingat, tidak ada obat yang ajaib," ujarnya ketika dihubungi oleh Kompas.com via telepon, seperti yang dikutip oleh Grid.ID pada Selasa (13/8/2019).
Baca Juga: 5 Jenis Keputihan pada Wanita, Kerap Disepelekan Padahal Bisa Jadi Pertanda Kanker Serviks
Butuh proses lebih lanjut untuk memastikan secara benar manfaat tanaman bajakah pada pengobatan kanker di manusia.
"Karena uji coba awal dengan tikus itu berbeda dengan uji coba kepada manusia. Seringkali penelitian itu berhasil digunakan pada tikus, tetapi ketika (diuji coba) pada manusia hasilnya nihil. Dan itu banyak terjadi," kata Aru.
"Saya tidak menampik, ada kemungkinan memang bisa tumbuhan itu (Bajakah) digunakan untuk obat kanker. Tapi banyak fase yang harus dilalui, dan semoga saja ada yang mau membantu proses penelitian tersebut berlanjut," tambahnya.
Aru mengimbau masyarakat yang menderita kanker untuk tetap mengimbanginya dengan obat konvensional dan menjadikan bajakah sebagai suplemen saja.
(*)
7 Bulan Berjuang, Nikita Mirzani Terharu Berhasil Bawa Lolly dan Penjarakan Vadel Badjideh
Source | : | Kompas.com,Kompas TV,Tribunnews |
Penulis | : | Ruhil Yumna |
Editor | : | Deshinta Nindya A |