"Itu akan membuat bakteri berkembang biak di celah dan celah shower puff," jelasnya.
"Bakteri itu berkembang biak di ruangan yang lembab, terutama di lingkungan kamar mandi yang hangat dan lembab," jelasnya lagi.
Ini akan menimbulkan infeksi serius, terutama pada pasien dengan sistem kekebalan yang lemah.
Lalu bagaimana jika kamu berkeras menggunakan shower puff?
Baca Juga: Sering Disebut Picu Rematik, Peneliti Justru Temukan Manfaat Mandi Malam
Ada beberapa kasus di mana diperbolehkan untuk menggunakan shower puff saat mandi.
O'Neill pun kadang-kadang merekomendasikan penggunaan shower puff kepada pasien dengan kondisi kulit yang mengarah pada penumpukan sel, seperti psoriasis.
Jika Anda menggunakannya, lakukan beberapa tindakan pencegahan.
Seperti hindari penggosokan berlebihan, batasi penggunaan untuk sekali atau dua kali seminggu saja.
Serta selalu bersihkan shower puff sebelum membiarkannya kering.
Merendamnya dalam cuka atau pemutih yang diencerkan juga dapat meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme yang ada di dalamnya.
(*)
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Ruhil Yumna |
Editor | : | Ayu Wulansari K |