Laporan Wartawan Grid.ID, Ruhil I. Yumna
Grid.ID - Sabun dan shower puff jadi media untuk membantu kita membersihkan kulit.
Penggunaan shower puff ini biasanya dilakukan dengan cara menambahkan sabun cair.
Busa dari shower puff dan sabun cair itulah yang digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel di kulit.
Sebagian orang merasa selain sebagai sarana bersih-bersih, mandi juga merupakan cara mereka untuk mereleksasi tubuh.
Baca Juga: Dianggap Remeh, ini Risiko Tempatkan Kamar Mandi di Dalam Kamar Tidur
Namun, ada sebuah fakta yang mencengangkan.
Mengutip Reader's Digest, faktanya, sebagian besar dokter kulit tidak merekomendasikan shower puff dan tidak pernah menggunakannya di wajah mereka.
"Anda harus menghindari menggosok wajah dengan loofah atau waslap karena tindakan ini akan mengiritasi dan akan merusak kulit," kata Benjamin Garden, MD, seorang dokter kulit yang membuka praktik di Chicago.
"Dengan lembut gunakan jari-jari Anda untuk menggosok muka dan membasuh," tambahnya.
Baca Juga: Sering Dihindari, Ternyata Mandi di Malam Hari Punya 4 Manfaat ini Bagi Kesehatan
Mencuci secara berlebihan mengurangi minyak alami kulit.
Padahal minyak ini penting untuk melindungi kulit.
Peter O'Neill, MD, Kepala Divisi Dermatologi di NYU Winthrop Hospital di Long Island, juga menyarankan hal yang sama.
Dalam catatannya, Joel Schlessinger, MD, seorang ahli dermatologi bersertifikat, mengatakan bahwa diapun tidak akan menyarankan pasiennya menggunakan shower puff.
Baca Juga: Stop Lakukan 4 Kebiasaan ini Saat di Kamar Mandi karena Berbahaya, Salah Satunya Membawa Handphone!
"Saya tidak akan merekomendasikan menggunakan shower puff atau loofah," kata Schlessinger.
Dia merasa karena fungsinya adalah untuk membersihkan area kotor.
Dia berpikiran bakteri dan kotoran itu akan menempel dan berkembang biak di shower puff.
"Shower puff akan bersentuhan dengan banyak area tubuh yang tidak bersih dan kemudian dibiarkan saja."
Baca Juga: Jangan Mandi Setelah Magrib dan Isya, Bahaya Bisa Sebabkan Kematian!
"Itu akan membuat bakteri berkembang biak di celah dan celah shower puff," jelasnya.
"Bakteri itu berkembang biak di ruangan yang lembab, terutama di lingkungan kamar mandi yang hangat dan lembab," jelasnya lagi.
Ini akan menimbulkan infeksi serius, terutama pada pasien dengan sistem kekebalan yang lemah.
Lalu bagaimana jika kamu berkeras menggunakan shower puff?
Baca Juga: Sering Disebut Picu Rematik, Peneliti Justru Temukan Manfaat Mandi Malam
Ada beberapa kasus di mana diperbolehkan untuk menggunakan shower puff saat mandi.
O'Neill pun kadang-kadang merekomendasikan penggunaan shower puff kepada pasien dengan kondisi kulit yang mengarah pada penumpukan sel, seperti psoriasis.
Jika Anda menggunakannya, lakukan beberapa tindakan pencegahan.
Seperti hindari penggosokan berlebihan, batasi penggunaan untuk sekali atau dua kali seminggu saja.
Serta selalu bersihkan shower puff sebelum membiarkannya kering.
Merendamnya dalam cuka atau pemutih yang diencerkan juga dapat meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme yang ada di dalamnya.
(*)
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Ruhil Yumna |
Editor | : | Ayu Wulansari K |