Grid.ID - Cerita memilukan datang dari balita asal kota Jember, Jawa Timur.
Balita yang berinisial N (14 bulan) ini tak makan dan minum selama tiga hari karena terperangkap di dalam rumah dan jaga jasad ayahnya, Aan Junaidi atau Fauzi (40).
Fauzi diketahui telah meninggal pada Minggu (11/8/2019), dan baru ditemukan pada Rabu (14/8/2019).
Ketika dievakuasi, balita berinisial N tersebut sempat digendong oleh seorang anggota polisi.
Kondisi balita N saat ditemukan dan dievakuasi sempat membuat salah seorang anggota polisi menangis.
Melansir laman TribunJabar.com, Kamis (15/8/2019), tetangga Fauzi yang bernama Uma Kulsum mengatakan bahwa seorang petugas polisi sempat menangis.
Hal tersebut karena kondisi balita N yang lemas dan kumal, dan menangis.
Balita N ditemukan setelah para tetangga mencium bau menyengat di sekitar rumah, dan melapor ke polisi.
Rumah Fauzi berada di perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadung Kulon, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Personel Rambipuji dan beberapa warga kemudian mendobrak rumah Fauzi, dan mendapati pria 40 tahun tersebut telah meninggal dan mengeluarkan bau menyengat.
Melansir laman Surya.co.id, Kamis (15/8/2019), Kapolsek Rambipuji, AKP Sutarjo mengatakan bahwa balita N berada di samping jasad sang ayah.
"Ada anaknya juga di kasur, di dekat jenazah ayahnya. Dari keterangan warga sekitar, ternyata bayi itu anak korban dan berusia 14 bulan," ungkap Sutarjo.
Para tetangga langsung menyelamatkan N dan membawanya ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan.
Balita perempuan tersebut dilarikan ke puskesmas pembantu (Pustu) Kaliwining.
"Kondisinya lemas, dan tadi langsung digendong jadi belum tahu apa dia sudah bisa jalan atau belum," ungkap Sutarjo.
Pihak perawat di puskesmas memberikan air gula kepada N, untuk pertolongan pertama.
Bahkan kondisi N sangat kotor karena popok yang dikenakannya sudah mengering dan ada tinja serta pipisnya.
Baca Juga: 21 Tahun Bekerja, TKW Cirebon Ini Tak Mendapat Upah dan Harus Banting Tulang di 2 Tempat Berbeda
Bau mayat masih menempel di tubuh sang balita, meski sudah dimandikan beberapa kali.
"Bahkan sampai tadi masih nempel baunya. Kasihan. Sama suami saya juga nempel terus. Tadi pagi bangun tidur nangis sambil bilang "yah-yah, mik". Mungkin maksudnya minta minum ke ayahnya," ujar Anik yang merawat N, dikutip dari Surya.co.id.
Balita tersebut kemudian diserahkan kepada Setiyanti, Bude dari pihak ibunya.
Setiyanti akan merawat N, hingga sang ibu pulang ke Tanah Air.
Diketahui ibu dari N kini bekerja di Taiwan sebagai seorang tenaga kerja wanita (TKW).
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Surya.co.id,Tribunjabar.id |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |