Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Pemakaian masker di beberapa wilayah Asia adalah hal yang biasa.
Masker digunakan untuk menghindari debu, polusi atau pencegahan penularan flu ketika sedang terkena flu.
Bagi kamu yang sering travelling ke luar negeri, pasti sudah biasa dengan pemandangan orang memakai masker di jalanan Tokyo atau Hongkong.
Nah, bagaimana dengan di Amerika Serikat?
Ada banyak pertimbangan yang dipikirkan orang Amerika sebelum mereka memakai masker.
Salah satunya tentu karena flu yang akhir-akhir ini terus menyebar luas.
Selain itu ada karena munculnya polusi di kota-kota metropolitan seperti Alaska dan Utah yang menghasilkan racun terbanyak.
Masker memang bisa mencegah flu, namun keefektivannya tergantung pada jenis masker yang digunakan.
(BACA: Inilah 3 Tips Melatih Si Kecil Buang Air Besar di Toilet Agar Tetap Bersih)
Melansir dari laman yahoo, Centers for Disease Control menyarankan pemakaian masker satu kali pakai untuk mencegah flu.
Namun, hal ini berbeda dengan saran yang diberikan oleh FDA.
FDA mengatakan masker memang dapat menghalangi percikan dan tetesan partikel besar, namun ia tidak dapat menyaring partikel-partikel kecil di udara yang dapat ditularkan melalui batuk atau bersin.
Hal ini disetujui oleh Dr. Noah Greenspan, seorang ahli terapi fisik kardiovaskular dan pulmonologi yang bersertifikat dewan.
(BACA: Wanita Penderita Bipolar Ini Punya Cara Khusus Untuk Ajarkan Si Kecil Tentang Kesehatan Mental)
Dr Noah mengatakan, bahwa kurangnya saringan halus membuat jenis masker satu kali pakai ini cenderung kurang efektif dalam menyaring kuman ataupun polusi udara.
Ia menyarankan untuk beralih ke masker N99 yang dapat menyaring hingga 99% partikel di udara.
Pada bulan Oktober 2017 lalu, pencarian masker ini sangat meningkat di Amerika terutama di negara Utah yang merupakan negara penghasil racun terbanyak.
Kemudian disusul oleh Oregon dan California yang kemungkinan disebabkan karena terjadinya kebakaran.
Apakah masker ini tetap dapat mencegah flu?
(BACA: Wanita yang Terkena PCOS Miliki Risiko Melahirkan Anak dengan ADHD, Simak Penjelasannya di Sini yuk)
Dr. Amesh A Adalja, MD, seorang dokter penyakit menular bersertifikat dewan dan ilmuan senior di Johns Hopkins Center for Health Security mengatakan bahwa vakasinasi tetaplah pencegahan flu terbaik.
Namun dewasa ini seolah semakin banyak orang tua yang kurang memberi tanggapan dengan hal ini.
Bahkan, seringkali bayi tidak mendapatkan vaksinasi.
Influenza menyebar melalui tetasan pernafasan yang menemukan jalan ke mulut dan hidung orang lain.
Pemakaian masker dapat mengurangi kemungkinan penyebaran itu.
Apalagi akhir-akhir ini penyebaran flu semakin meluas, maka penggunaan maskaer sangat disarankan.
Jadi, apakah memakai masker itu harus?
Jawabannya tergantung pada kondisi kekebalan tubuh masing-masing.
Jika kamu memiliki tubuh yang rentan terkena flu, mungkin memakai masker bukanlah ide yang buruk.
Namun, ada baiknya jika mengkonsultasikan hal ini kepada dokter terlebih dahulu.
Karena ada beberapa orang yang justru mengalami kesulitan bernafas ketika memakai masker.
Yang terpenting adalah tetap terapkan pola hidup bersih dan hindarkan si kecil dari orang-orang yang sedang terkena flu. (*)
Keluarga Kim Sae Ron Sempat Tak setuju Putrinya Pacaran dengan Kim Soo Hyun, sang Aktor Berikan Alasan Ini
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |