(BACA : 6 Bulan Nikah, Ario Bayu Belajar Jadi Seorang Ayah )
Dalam pidato itu ibu dari dua anak ini memberikan pidato tentang demokrasi di hadapan 151 mahasiswa asing dari 61 negara.
Pidato yang disampaikan benar-benar menginspirasi orang-orang di sekitarnya.
Menurut Dian Sastro, demokrasi adalah suatu bentuk kenyamanan yang dirasakan semua elemen masyarakat di suatu negara, terutama di Indonesia.
Dian Sastro menghubungkan demokrasi dengan kerusuhan 1998 dalam pidatonya.
Menurutnya, kerusuhan 1998 merupakan tonggak kesadaran masyarakat untuk kembali membangkitkan demokrasi.
Di akhir pidatonya itu, Dian Sastro juga mengungkapkan harapannya terhadap anak-anak bangsa di masa depan agar tetap 'nyaman' dengan seluruh perbedaan yang ada.
(BACA : Dikira Kerasukan Makhluk Halus, Wanita Diikat dan Diseret ke Dukun oleh Keluarganya )
Karena perbedaan pendapat memanglah hal yang lumrah dan bukan sesuatu yang harus dimasalahkan secara besar-besaran.(*)
Lanjut Studi S3 di Swiss, Nadia Vega Tak Takut Cowok Minder Buat Dekati Dirinya, Ini Alasannya
Penulis | : | Justina Nur Landhiani |
Editor | : | Justina Nur Landhiani |