(BACA : 5 Desain Altar Ini Bisa Bikin Pernikahan Outdoormu Makin Kekinian nih)
Kenapa?
Karena pada abad ini, yang disajikan benar-benar kue, yaitu kue buah alias fruit cake.
Tradisi yang berkembang, setelah satu potong kue habis dimakan, pengantin wanita akan melemparkan sisanya ke kepalanya sebagai simbol keberuntungan seperti yang dilakukan oleh bangsa Romawi.
Di abad ke-18, bentuk kue pengantin sudah mulai beragam dan dilengkapi dekorasi cantik serta bertingkat, dengan tambahan teknik royal icing yang mulai berkembang di abad ke-19.
Bentuk kue pengantin di abad ini harus flawless dan rapi dengan balutan krim kocok yang tebal.
(BACA : Biar Hemat, 3 Pernak-pernik Pernikahan Ini Bisa Kamu Bikin Sendiri loh!)
Lalu di abad ke-20, budaya Perancis menggunakan kue pengantin dari kudapan croquembouches yang ditumpuk mulai diadopsi oleh negara lain walaupun tidak sampai booming dan bertahan lama.
Di abad ini juga muncul tren kue pengantin yang dihiasi oleh pita.
Kalau kamu sering melihat patung pengantin di atas kue, ternyata tradisi ini dimulai sejak dekade 1940an.
Sementara di tahun 1950an, penggunaan fruit cake sebagai bahan baku kue pengantin mulai tergantikan oleh sponge cake bercita rasa vanila, cokelat, lemon, bahkan wortel.
Di era sekarang, desain kue pengantin lebih banyak mengadopsi model rustic atau gaya yang menitikberatkan kesan alami.
Kerapihan yang mulanya menjadi paten desain kue di abad 19 mulai ditinggalkan dan berganti dengan kue yang sedikit lebih 'berantakan'. (*)
3 Kali Kawin Cerai, Dewi Perssik Blak-blakan Ingin Taaruf, Gak Jadi Gaet Mayor Teddy?
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |