Acre yang berbatasan dengan Peru, telah waspada terhadap lingkungan tersebut dan kebakaran hutan juga meningkat di Mato Grosso dan Para.
Baca Juga: Meski Digaji Rp10 Juta Per Bulan, Pria Ini Rela Keluar Demi Membantu Ibunya
Sebagian besar kebakaran terjadi di lembah Amazon, di mana tempat tersebut merupakan tempat bagi tiga juta spesies tanaman dan hewan serta satu juta penduduk asli.
Badan Antariksa INPE mengatakan bahwa sejumlah besar kebakaran hutan tidak dapat dikaitkan dengan musim kemarau atau fenomena alam saja.
"Tidak ada yang upnormal tentang iklim tahun ini atau curah hujan di wilayah Amazon yang sedikit," jelasnya peneliti INPE Alberto Setzer.
Peneliti juga menjelaskan, seseorang sering menyalahkan musim kemarau untuk kebakaran hutan di Amazon, tetapi itu tidak cukup akurat.
"Musim kemarau memang menciptakan kondisi yang memudahkan penyebaran api, tetapi menyalakan api adalah pekerjaan manusia, baik sengaja atau tidak sengaja," kata Setzer.
(*)
3 Tahun Menghilang, Li Ziqi Akhirnya Comeback, Ini 5 Fakta Sang YouTuber Cantik Nomor 1 di China dan Alasan Sempat Hiatus
Source | : | Bobo.grid.id,Mirror |
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |