Pasalnya, melalui kronologi kejadian yang dilaporkan salah satu warga kluster tempatnya berjaga, terungkap bahwa Iskandar sempat kesulitan mendapat penanganan di rumah sakit.
Pasalnya, saat korban dilarikan ke Rumah Sakit Bathsaida, di sana tidak tersedia serum anti bisa.
Hal itulah yang menyebabkan, satpam Iskandar dilarikan ke RSU Kabupaten Tangerang agar ditangani dengan serum, tetapi tidak tertolong.
Baca Juga: Buaya Merry Pemangsa Deasy Tuwo Mati Mendadak, Panji Petualang Pertanyakan Penyebabnya
Sulitnya mendapatkan obat anti bisa ular ternyata juga diakui oleh Panji Petualang.
Panji Petualang bahkan mengatakan di Indonesia hanya ada satu jenis obat anti bisa ular.
Hal ini diungkapkannya lewat tayangan YouTube di kanal Panji Petualang, yang diunggah pada Kamis, (22/8/2019).
"Nah teman-teman, khusus untuk anti bisanya, negara kita Indonesia hanya memiliki satu anti bisa buatan dari biofarma, yaitu Biocef Polivalen," terang Panji Petualang.
Meski begitu, ia mengatakan bahwa obat tersebut hanya bisa digunakan untuk mengobati bisa gigitan dari tiga jenis ular.
Gigitan ular jenis Kobra, ular tanah, dan ular weling, sedangkan jenis lain seperti king kobra tidak dapat disembuhkan dengan obat tersebut.
Profil Kim Sae Ron, Artis Muda Korea Selatan yang Meninggal Dunia di Usia 24 Tahun
Source | : | YouTube,Instagram |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |