2. Menambahkan foto
Menurut ahli menu, Gregg Rapp, penambahan gambar pada menu makanan akan meningkatkan penjualan sebesar 30 persen.
"Jika Anda lapar, Anda merespons dengan mengatakan, 'Saya akan mendapatkan apa yang ada di gambar itu," ujar Brian Mennecke, seorang profesor sistem informasi.
Efek ini bahkan lebih kuat ketika gambar itu lebih 'hidup', bergerak atau berputar, seperti menu digital yang mulai diterapkan oleh restoran cepat saji.
Baca Juga: Luncurkan Album Pertama, Marion Jola : Ini Semacam Pengakuan
3. Menggunakan sistem decoys ekspensif
Pada menu, perspektif adalah segalanya.
Salah satu triknya adalah memasukkan barang yang sangat mahal di bagian atas menu.
Hal ini membuat segala sesuatu tampak masuk akal.
Pramusaji tidak pernah mengharapkanmu benar-benar memesan lobster seharga Rp. 500.000, tapi itu pasti membuat steak Rp. 100.000 terlihat hemat, bukan?
4. Menggunakan bahasa aneh
Deskripsi yang lebih panjang dan lebih rinci menjual lebih banyak makanan.
Kata sifat seperti "line-capture" "farm-raised" atau "local-sourced" adalah memberi pengaruh besar bagi pelanggan.
Penggunaan istilah-istilah aneh ini bahkan sempat dilarang di beberapa negara, karena dianggap menipu pembelinya.
Baca Juga: Shireen Sungkar Punya Kebiasaan yang Tak Lazim, Teuku Wisnu Tetap Sabar
(*)
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek
Source | : | cewekbanget.id,Mental Floss |
Penulis | : | Ruhil Yumna |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |