Grid.ID - Kabar ekspansi perusahaan transportasi online Indonesia, Gojek, ke Malaysia menjadi topik hangat pemberitaan dua negara.
Tersiar kabar jika masyarakat Malaysia menolak besar-besaran atas ekspansi Gojek di negara tetangga Indonesia itu.
Salah satu aksi penolakan Gojek di Malaysia pun menjadi viral, bahkan sampai membuat geram masyarakat Indonesia yang mendengarnya.
Baca Juga: Pernah Jadi Korban Bully, Seorang Kakek Balas Dendam dan Tembak Teman Sekelasnya di Acara Reuni
Seorang bos taksi Malaysia sekaligus pendiri Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail menolak keras kedatangan Gojek di negaranya.
Dalam video pernyataannya yang diunggah di kanal Youtube KiniTV pada Kamis (22/8/2019) lalu, Shamsubahrin terang-terangan menyebut jika Indonesia adalah negara miskin.
"Ini negara-negara miskin, kita negara kaya. Kalau anak muda Indonesia bagus, mereka tak keluar negeri untuk cari kerja".
"Gojek hanya untuk orang miskin, seperti di Jakarta, di Thailand, di India, di Kambodja," sebut Shamsubahrin.
Tentu, pernyataan kontroversial bos taksi Malaysia itu membuat panas berbagai pihak.
Termasuk masyarakat Indonesia, khususnya para driver Gojek yang berada di Jakarta.
Mengutip News Straits Times, ketua Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengaku akan melayangkan surat protes ke kedutaan besar Malaysia untuk Indonesia, Zainal Abidin Bakar.
Igun menuntut agar pendiri Big Blue Taxi Services Malaysia, Shamsubahrin Ismail meminta maaf atas pernyataanya yang dirasa telah menghina masyarakat Indonesia, khususnya pengemudi Gojek.
Tak main-main, Igun Wicaksono pun telah berencana akan melakukan aksi demo di depan Kantor Kedutaan Malaysia pada Selasa (3/9/2019) depan jika Shamsubahrin tak meminta maaf.
Namun tampaknya, aksi yang direncanakan Igun Wicaksono dan teman-teman untuk berdemo di depan Kantor Kedutaan Malaysia tak perlu dilakukan.
Pasalnya, Shamsubahrin Ismail kini telah meminta maaf atas pernyataannya yang kontroversial itu.
Mengutip New Straits Times, Shamsubahrin Ismail akhirnya meminta maaf melalui konferensi pers yang diadakan pada hari ini, Rabu (28/8/2019).
Shamsubahrin merasa perlu meminta maaf setelah mendapat ribuan pesan yang diduga dikirim dari Indonesia.
"Saya dibombardir dengan ribuan pesan dari teman-teman di Indonesia yang memprotes ketidakpuasan mereka akan pernyataan saya," ungkap Shamsubahrin.
Sebagai pembelaan, Shamsubahrin mengaku sama sekali tak bermaksud untuk menyinggung status sosial ekonomi masyarakat Indonesia, khusunya pengemudi Gojek.
"Atas semangat hubungan baik di antara kedua negara, saya meminta maaf dan mengklarifikasi bahwa saya tak pernah bermaksud menyebut masyarakat Indonesia miskin," jelasnya.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | YouTube,New Strait Times |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |