"Motifnya jelas. Hasil pemeriksaan ibu itu mengaku punya utang, suaminya juga punya utang. Mereka sepakat menjual rumah, rumahnya kan cukup besar".
"Tapi pembagian itulah yang menjadi masalah. Sengketa pembagian penjualan rumah, sehingga terjadi perkara ini," kata Rudy.
Namun benarkah AK tega membunuh suami dan anak tirinya sampai rela bayar Rp 500 juta ke pembunuh bayaran demi harta semata?
Mengutip Kompas.com, seorang psikolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Hening Widyastuti menilai ada banyak faktor yang melatarbelakangi niat pelaku.
Hening menjelaskan, jika status pelaku sebagai istri muda korban itu harus digarisbawahi.
"Posisi istri muda atau istri kesekian, berarti bapak Pupung Sadili secara ekonomi mapan".
"Nah yang perlu diperhatikan, saat awal ibu AK menikah dengan pak Pupung, murni atau tidak (untuk menikah)".
"Dalam artian menikah karena cinta, karena hartanya, atau karena apanya. Niat awal ini besar kaitannya," jelas Hening.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |