Menyangkut pukul kentongan dan wanita hamil yang disembunyikan saat terjadi gerhana di Gunungkidul, rupanya adegan tersebut adalah tradisi yang telah dilestarikan.
Selama ratusan tahun tradisi ini telah dilakukan dengan mitos yang mengikutinya.
Kisahnya dikenal masyarakat dengan nama Gugon Tuhon.
Seorang sesepuh Desa, Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, berkesempatan berbagi cerita.
(Baca juga: Dibahas dalam Alkitab, Ternyata Gerhana Total Bulan Darah Malam Ini Pernah Terjadi 3000 Tahun Lalu)
Berdasarkan mitos, Tukijo menyebut saat terjadi fenomena gerhana, sebenarnya ada Buto atau raksasa yang telah memakan bulan atau matahari (dalam konteks gerhana matahari).
Adegan makan Buto inilah yang konon membuat bulan atau matahari hilang.
"Masyarakat di sini percaya tentang fenomena gerhana matahari dan bulan ialah adanya raksasa yang (sedang) memakan," ungkap Tukijo kepada Tribun Jogja pada hari rabu (31/1/2018).
Lanjutnya, kentongan dipukuli warga berkali-kali untuk menciptakan kegaduhan.
(Baca juga: Dibahas dalam Alkitab, Ternyata Gerhana Total Bulan Darah Malam Ini Pernah Terjadi 3.000 Tahun Lalu)
Bunyi ini dipercayai dapat mengusir raksasa yang menelan bulan atau matahari.
Ungkpanya, fenomena gerhana adalah momen yang paling ditakuti oleh masyarakat setempat.
Alasannya karena menimbulkan kegelapan.
Suasana gerhana juga dianggap mencekam karena dulu tidak ada listrik maupun lampu sebab masih menggunakan cahaya seadanya.
(Baca juga: Kena Virus Film Dilan, Himbauan BMKG Buat Warga yang Akan Saksikan Gerhana Bulan Ini Kocak Abis)
Ternyata, gerhana juga dianggap punya dampak buruk terhadap bayi dalam kandungan.
Maka dari itu, bagi wanita hamil wajib diungsikan masuk ke bawah tempat tidur agar tidak terjadi apa-apa pada calon bayi.
Namun menurut Tukijo, tradisi pukul kentongan sudah mulai berangsur-angsur pudar.
Itulah 2 adegan yang terjadi saat gerhana bulan super langka tersaji semalam (31/1/2018).(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |