Grid.ID - Kasus kekerasan di kalangan anak-anak kian marak terjadi di tanah air.
Sebuah video kekerasan di kalangan anak-anak kembali viral di media sosial.
Sebuah video berdurasi 45 detik mempertontonkan dua orang bocah laki-laki siswa SD menghajar seorang bocah kecil yang masih SD.
Dua bocah laki-laki tersebut diduga adalah kakak kelas dari bocah yang dianiaya.
Baca Juga: Usai Pelaku Diciduk Polisi, Motif Pemukulan Pemuda Keterbelakangan Mental Akhirnya Terungkap
Mengutip akun Twitter @yuzanst, terdapat sebuah video yang diunggah pada 27 Agustus 2019 lalu.
Dalam video tersebut tampak dua orang bocah laki-laki berseragam SD tengah menghajar seorang bocah kecil.
Bocah kecil itu terduduk dan tersudut di sebuah dinding sekolah, menerima dengan pasrah hantaman demi hantaman yang diberikan oleh dua orang kakak kelasnya.
Ia hanya bisa menangis saat salah satu dari kakak kelasnya tersebut memberi pukulan bertubi-tubi ke kepalanya dan diakhiri dengan tendangan di belakangnya.
Tak berhenti sampai di situ, kakak kelas yang memakai seragam yang sama dengannya melompat dan mengarahkan tendangan ke dadanya.
Ia lalu memelintir kepala bocah itu seolah hendak dipatahkan namun ditahannya, lalu kakak kelas yang memakai seragam merah putih datang dan menjitak kepala bocah tersebut berulang kali.
Mereka juga menendang dan memukul di bagian belakangnya, diakhiri dengan tendangan di kepalanya.
Baca Juga: Usai Lakukan Pemukulan pada Pegawai Hotel, Oknum Pilot Lion Air dapat Hukuman Larangan Terbang
Tendangan itu membuat bocah tersebut langsung memegang telinganya dan hanya bisa menangis, terdengar sesekali ia menyebutkan kata mama.
Video ini telah ditonton lebih dari 1 juta kali dan sudah diretweet sebanyak 15 ribu lebih.
Melansir laman Tribunnews.com, peristiwa ini terjadi di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Adalah AR yang menjadi, bocah yang menjadi korban pemukulan tersebut. AR merupakan siswa kelas 4 SD Negeri 117852 Ambacang, Desa Siamporik, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura.
Sedangkan dua orang pelaku berinsial A (6 SD) dan R (5SD) merupakan kakak kelas korban.
Melansir dari Tribun Medan, perekam video aksi kekerasan adalah siswa kelas 5 SD berinisial U.
Masih mengutip dari Tribunnews, salah satu Halaman Facebook bernama Potert Labura turut membeberkan kronologi kejadian tersebut.
Adalah Irsyad Kamil, founder Potret Labura yang membenarkan kejadian tersebut.
Menurutu penuturannya, perisitiwa ini terjadi pada Rabu (21/8/2019) sekitar pukul 06.00 WIB.
Ia menjelaskan, pengeroyokan yang dialami AR terjadi sebelum bel bunyi masuk dan guru belum datang.
Menurut informasi yang didapat Irsyad, pelaku A dan R disuruh oleh remaja luar sekolah untuk memukul dan menendang AR.
Baca Juga: Dituding Lakukan Pemukulan dan Penyekapan, Dimas Anggara Beri Respon Ini
Irsyad menyebutkan hingga saat ini ia tidak tahu motif remaja tersebut untuk menyuruh A dan R memukul AR. Namun, remaja itu mengiming-imingi pelaku dengan uang agar mereka mau memukul dan menendang AR.
"Di situlah korban dipukulin juga ditendang A dan R," lanjut Irsyad.
Kasian bet, anak SD giniaan emng ga bisa di tindak hkum ya?
— ???????????????? ???????? ???????????????? ???????????????????? (@yuzanst) August 27, 2019
ni bocil kurang didikan orngtua sih kyknya, pic.twitter.com/OweCL85ip0
(*)
Source | : | Twitter,Tribunnews.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |