Laporan Reporter Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin
Grid.ID - Balerina memanglah sebuah tarian yang menunjukkan gerakan indah.
Dengan postur tubuh yang ramping dan menarik tak jarang penari balerina menjadi sorotan.
Pertunjukan balerina menjadi pertunjukan favorit di abad ke-19 di Eropa.
Namun, tahukah kamu ternyata dibalik keindahan tarian yang disajikan tersimpan masa lalu kelam.
(BACA: Dari Chic Sampai Boyish Bisa Cobain 5 Mix and Match Sepatu Balerina, Cocok Buat Semua Penampilanmu)
Dilansir Grid.ID melalui situs History.com membagikan kisah kelam masa lalu dari tarian ini.
Tak hanya menjadi perhatian publik karena keelokan dan keanggunan tarian dari para penari balerina ini.
Namun, ekploitasi tubuh yang menjadi sorotan penonton ternyata juga terjadi pada masa itu.
Di tengah aksi panggungnya yang menawan, banyak sosok berpakaian jas hitam duduk di bangku penonton, mengintai.
Pada waktu itu para wanita sejak kecil berlatih menari balerina di Opera sampai mereka bisa disebut bintang di opera tersebut.
Namun, untuk mencapai hal itu mereka harus melewati ujian yang tidak layak, seperti ekploitasi seksual dan sosial.
Tahun 1860-an, hal ini marak terjadi di belakang panggung, para pelanggan dengan bebas menyentuh bagian tubuh mereka sambil melakukan transaksi seksual.
Para penari dipaksa tunduk oleh hukum tersebut karena para bangsawan dan pemodal besar yang melakukan hal kejam itu.
(BACA: Kisah Kelam di Balik Poster Film Black Panther, Benarkah Terinspirasi Organisasi Terlarang di AS?)
Hingga akhirnya para penari ini melakukan perlawanan mereka dengan berani meninggalkan opera dan menjadi penari dengan mandiri.
Hingga akhirnya banyak yang sukses dengan tangan mereka sendiri dan menjadi bintang tanpa pemodal.
Walaupun beberapa di antara yang telah sukses masih dicurigai sebagai pekerja seks komersial. (*)
Lika-liku Hidup Reza Artamevia yang Kini Dituding Bisnis Berlian Palsu, Dulu Diorbitkan Ahmad Dhani dan Pernah 2 Kali Masuk Bui
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |