Keluarga Kerajaan Inggris bersikukuh Edward tak bisa menikahi Wallis karena ia sekarang adalah Kepala Gereja Inggris, dan kepala gereja harus memberikan teladan bagi umat gereja dengan tidak menyalahi aturan yang ada.
Walaupun begitu, cintanya pada Wallis Simpson tidak pernah luntur.
Hingga akhirnya hari 'pembuktian cinta' itu datang, tepatnya pada tanggal 10 Desember 1936 pukul 10.00 pagi.
Bersama ketiga adik laki-lakinya, Edward VIII menandatangani berkas penurunan takhta.
Edward VIII kemudian digantikan oleh Pangeran Albert, Duke of York, yang akhirnya menjadi Raja George VI, ayah dari Ratu Elizabeth II.
Akhirnya, Edward bisa bernapas lega dan akhirnya menikah dengan wanita pujaannya pada upacara kecil tanggal 3 Juni 1937, setelah Wallis Simpson bercerai dengan Ernest Simpson.
Edward dan Wallis kemudian diberikan gelar sebagai Duke dan Duchess of Windsor.
Tapi karena tindakan tidak terpujinya, turun takhta demi wanita, Raja George VI memberikan ganjaran dengan tidak menyematkan gelar 'Royal Highness' pada Wallis serta keturunan Edward.
Baca Juga: Mengerikan, Wanita Rusia ini Ditemukan Tewas Mengenaskan Dimakan Babi Peliharaannya Sendiri
Sebagai adik yang secara naluriah menyayangi kakaknya, George VI masih mengizinkan Edward menyandang sapaan kehormatan bagi pangeran maupun puteri tersebut.
Bukan cuma sampai di situ, setelah peristiwa turun takhta tersebut mereka diasingkan dari Inggris dan tinggal di Perancis.
Edward meninggal pada 28 Mei 1972, sebulan sebelum berulang tahun ke-78.
Wallis menyusul 14 tahun kemudian tepatnya pada 24 April 1986.
Keduanya tidak dikaruniai keturunan sama sekali.
Selama mereka masih bersama, Edward terus-terusan mengusahakan pengampunan, terutama sejak sang adik meninggal dan digantikan oleh keponakannya, Ratu Elizabeth II. (*)
(Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Kisah Cinta Terlarang Mantan Raja Inggris, Turun Takhta Demi Janda
Source | : | Grid.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |