"Dia (Sutopo Purwo Nugroho) bilang iya mbak, tapi saya tidak ada biaya, dan sedang mencari siapa yang bisa membantu untuk mewujudkan cita-citanya itu untuk punya buku," ungkap Najwa Shihab.
Najwa Shihab pun tak tinggal diam dan turut mencari penulis serta penerbit yang ingin membantu merilis buku tentang Sutopo Purwo Nugroho tersebut.
Hingga akhirnya, Najwa menemukan penulis Fenty Effendy dan penerbit Lentera Hati yang bersedia membantu proses pembuatan buku tersebut.
Rasa haru pun dirasakan oleh Sutopo Purwo Nugroho dan ia kemudian mempercayakan proses pembuatan bukunya diatur oleh Najwa Shihab.
Beberapa kali terdapat kendala dalam proses pembuatan buku karena kondisi Sutopo Purwo Nugroho yang tidak stabil dan beberapa kali drop.
Hingga tiba pada saat Sutopo Purwo Nugroho diberangkatkan ke Cina untuk melakukan pengobatan dan kabar duka pun tak terelakkan.
Sutopo Purwo Nugroho mengembuskan napas terakhirnya pada 7 Juli 2019 lalu di Cina.
Beruntung, sumber informasi untuk pembuatan buku sudah digali selain dari Sutopo Purwo Nugroho.
Yaitu dari narasumber yang dekat ataupun pernah dekat dengan lelaki tersebut.
"Proses penulisan lebih intensnya dengan Fenty, karena Fenty sebagai penulis jadi Fenty wawancara Pak Topo," ucap Najwa Shihab.
"Kemudian Fenty datang ke keluarga Pak Topo, Fenty juga datang ke Boyolali bertemu dengan orangtua dan keluarga Pak Topo," tutup Najwa shihab. (*)
Curhatan Mail Asisten Nikita Mirzani yang Ditahan, Rajin Ngaji Hingga Ngeluh Tak Bisa Nonton Konser NCT
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |