Bermula dari Pesan Berantai, Najwa Shihab Wujudkan Cita-cita Almarhum Sutopo Purwo Nugroho Rilis Buku Kisah Hidupnya

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Buku biografi Sutopo Purwo Nugoroho Terjebak Nostalgia baru saja rilis hari ini, Minggu (1/9/2019), di Gramedia Matraman, Jakarta Timur.

Buku yang menceritakan kisah hidup Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Almarhum Sutopo Purwo Nugoroho.

Di balik itu, ternyata Founder Narasi, Najwa Shihab, ikut andil pada rilisnya buku ini.

Baca Juga: Rilis Buku Biografi Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia, Penulis Ungkap Penyanyi Raisa Adriana Jadi Poin Penting Judul

Hal tersebut bermula ketika Najwa Shihab mendapat kabar bahwa Sutopo Purwo Nugroho sangat ingin membuat sebuah buku.

"Jadi saya memang waktu itu sempat dapat pesan berantai yang dikirimkan Pak Topo di sosial media," ungkap Najwa Shihab saat ditemui Grid.ID di kawasan Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Minggu (1/9/2019).

"Soal keinginannya untuk membuat, mencari orang yang bisa menuliskan dan menerbitkan buku yang berkisah tentang bagaimana perjuangan pak Topo dari mulai kecil sampai kemudian ketika itu berjuang melawan penyakit kankernya," paparnya.

Baca Juga: Merambah ke Dunia Literasi, Dita Soedarjo Tulis Buku tentang Kegagalan Hidup hingga Kasus sang Ayah Lewat Buku Dignity

Ternyata pesan berantai itu sempat dibenarkan oleh Sutopo Purwo Nugroho.

"Dia (Sutopo Purwo Nugroho) bilang iya mbak, tapi saya tidak ada biaya, dan sedang mencari siapa yang bisa membantu untuk mewujudkan cita-citanya itu untuk punya buku," ungkap Najwa Shihab.

Najwa Shihab pun tak tinggal diam dan turut mencari penulis serta penerbit yang ingin membantu merilis buku tentang Sutopo Purwo Nugroho tersebut.

Baca Juga: Tak Luput Dari Pengalaman Mistis, Ifan Seventeen Ternyata Pernah Manggung di Depan Puluhan Ribu Makhluk Halus Hingga Harus Bertemu Sosok Wanita Muka Rata

Hingga akhirnya, Najwa menemukan penulis Fenty Effendy dan penerbit Lentera Hati yang bersedia membantu proses pembuatan buku tersebut.

Rasa haru pun dirasakan oleh Sutopo Purwo Nugroho dan ia kemudian mempercayakan proses pembuatan bukunya diatur oleh Najwa Shihab.

Beberapa kali terdapat kendala dalam proses pembuatan buku karena kondisi Sutopo Purwo Nugroho yang tidak stabil dan beberapa kali drop.

Baca Juga: Dapat Banyak Apresiasi dari Netizen, Video Mahasiswa Senior Panitia Ospek Payungi Mahasiswa Baru yang Sedang Jalankan Ibadah Shalat di Tengah Guyuran Hujan

Hingga tiba pada saat Sutopo Purwo Nugroho diberangkatkan ke Cina untuk melakukan pengobatan dan kabar duka pun tak terelakkan.

Sutopo Purwo Nugroho mengembuskan napas terakhirnya pada 7 Juli 2019 lalu di Cina.

Beruntung, sumber informasi untuk pembuatan buku sudah digali selain dari Sutopo Purwo Nugroho.

Baca Juga: Kisah Pilu Pria Penderita Kanker Ganas Selama 14 Bulan, Keinginannya Nikmati Sunset Bareng Keluarga Terkabul Menjelang Detik-detik Kematiannya

Yaitu dari narasumber yang dekat ataupun pernah dekat dengan lelaki tersebut.

"Proses penulisan lebih intensnya dengan Fenty, karena Fenty sebagai penulis jadi Fenty wawancara Pak Topo," ucap Najwa Shihab.

"Kemudian Fenty datang ke keluarga Pak Topo, Fenty juga datang ke Boyolali bertemu dengan orangtua dan keluarga Pak Topo," tutup Najwa shihab. (*)

PROMOTED CONTENT