Jennifer Mather, PhD, seorang profesor psikologi di University of Lethbridge telah melakukan penelitian tentang itu dan mengungkap kebenarannya.
Dia telah mempelajari gurita dan kerabat dekat mereka sejak tahun 1978, dan telah melakukan penelitian lapangan yang luas ke dalam pikiran makhluk cephalopoda.
Sebagaimana dilansir dari Vice, kemungkinan reaksi gurita terhadap rasa sakit mirip dengan vertebrata.
Mereka dapat mengantisipasi situasi yang menyakitkan, sulit, penuh tekanan, mereka dapat mengingatnya.
Sama sekali tidak ada keraguan bahwa mereka merasakan sakit.
Gurita memiliki sistem saraf yang jauh lebih terdistribusi daripada manusia.
Jika Anda melihat manusia, sebagian besar neuronnya terletak di otak, namun gurita tiga perlima neuronnya ada di lengannya.
Jika Anda mendapat potongan lengan, karena memiliki banyak sistem kontrol, maka mereka akan bereaksi terhadap rangsangan.
Tetapi mereka mungkin tidak sepenuhnya "merasakan sakit," karena mereka terputus dari otak.
Tetapi gurita, yang telah Anda potong-potong, merasa sakit setiap kali Anda melakukannya.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | intisari |
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |