"Setelah saya lihat, Muhtar Amien sudah terlentang di lantai. Seperti tidak percaya, saya spontan mengatakan "Kamu" sembari melihat Muhtar," cerita Dadang.
Usai menemukan Muhtar Amien sudah tak benyawa, Dadang selaku ketua RT langsung menghubungi kantor polisi.
Polisi yang memeriksa tempat kejadian perkara (TKP), menemukan secarik kertas yang berasal dari rumah sakit di Kota Bandung.
Surat itu berisi vonis yang menerangkan jika korban mengalami depresi.
"Ditemukan surat kontrol dari RS Melinda 2 kejiwaan menerangkan bahwa korban mengalami depresi," ungkap Kapolsek Coblong AKP Auliya Djabar.
Kabar jika korban bunuh diri karena mengalami depresi pun membuat pihak kampus tak percaya.
Mengutip Kompas.com, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB Miming Miharja tak menyangka korban nekat bunuh diri.
Duduk Lesehan, Nia Ramadhani Buka Bersama Atlet Muda Pencak Silat di Yayasan Yatim Piatu
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |