Laporan Wartawan Grid.ID, Hastin Munawaroh
Grid.ID - Memiliki anak memang menjadi dambaan hampir setiap pasangan.
Namun, bagaimana jadinya bila anak yang tengah dinanti-nanti diambil paksa oleh orang lain?
Seorang wanita di Dakota Utara mengaku membunuh tetangganya yang sedang hamil demi miliki bayinya.
Dilansir Grid.ID dari Bastille Post pada Sabtu (3/2/18), Brooke Crews (38) dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
( BACA JUGA: Wah, Razer Phone Tawarkan Ponsel Limited Edition Lho! Buruan Cek, Jangan Sampai Kehabisan ya )
Hukuman itu ia terima lantaran perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa seorang wanita hamil bernama Savanna Greywind (22) pada bulan Agustus 2017.
Tak hanya membunuh, Crews rupanya juga mengambil paksa bayi yang sedang dikandung Greywind.
Ashton Matheny, ayah bayi itu, tak habis pikir bayinya lahir tetapi istrinya meninggal.
"Hatiku sungguh tercabik-cabik," ujar Ashton.
( BACA JUGA: Astaga! Seorang Ibu Hamil Dibunuh, Pelaku Mengambil Bayi dari Kandungannya )
Ibu Greywind dengan menahan air mata mengaku puas atas hukuman yang diterima Crews.
Sebelumnya, kejadian tragis itu berawal dari cekcok antara Crews dan Greywind yang tak jelas apa sebabnya.
Greywind didorong dan terjatuh, Crews mulai menyayat perut buncitnya hingga akhirnya Greywind mati bersimbah darah.
Hakim East Central District, Frank Racek, mengutuk kekejaman Brooke Crews hingga akhirnya menjatuhkan hukuman seumur hidup padanya.
( BACA JUGA: Bergelimang Harta, 3 Artis Ini Pilih Asik Hidup Sendiri di Usia 30-an )
Crews, mengenakan pakaian berwarna oranye dengan tangan diborgol.
Ia menangis saat membacakan pernyataan maaf.
Dia berharap bisa merasakan sakit yang dirasakan keluarga Greywind.
Greywind sedang hamil delapan bulan saat dia secara misterius hilang di bulan Agustus 2017.
( BACA JUGA: Wanita Ini Mengubah Peternakan Menjadi Tempat Terapi Untuk Anak-anak Bermasalah, Simak Kisahnya di Sini Yuk )
Seseorang dikabarkan menemukan jasadnya di sungai dengan keadaan terbungkus plastik.
Sedangkan bayinya ditemukan masih hidup di apartemen milik Crews dan kekasihnya.
Norberta LaFontaine-Greywind, salah satu keluarga korban, mengungkapkan kalau perbuatan yang dilakukan Crews lebih kejam dari iblis.
Awalnya, Crews mengatakan bahwa Greywind menyerahkan bayinya yang baru lahir.
( BACA JUGA: Sekarang Kamu Bisa Makan Pisang Sekulitnya loh, Kok Bisa? Ini Penjelasannya )
Namun, kemudian Crews mengaku kalau dia mengambil keuntungan dari wanita tersebut sampai tega membunuhnya.
Hoehn, kekasih Crews, pulang ke apartemen mereka pada 19 Agustus 2017.
Pria itu mendapati Crews sedang membersihkan darah di kamar mandi.
Crews lantas menunjukkan sosok bayi perempuan di hadapan Hoehn.
( BACA JUGA: Kurang Waspada Dalam Bekerja, Pelayan Tewas Setelah Tubuhnya Terjepit di Lift )
"Ini anak kita. Ini keluarga kita," katanya.
Adanya peristiwa itu memunculkan RUU 'Savanna's Act' yang didedikasikan untuk Greywind.
Savanna's Act itu diumumkan pada kongres yang bertujuan untuk melindungi perempuan asli Amerika dari kekerasan, penculikan, dan perdagangan manusia.
Tapi, hal itu juga masih memerlukan laporan tahunan yang mencakup data statistik tentang wanita asli Amerika yang hilang dan dibunuh. (*)
Source | : | Bastille Post |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |