Namun, ia tetap bersikukuh melakukan pendakian tanpa sepengetahuan pengelola.
Bukan tanpa sebab Masirin ngotot untuk mendaki gunung setinggi 3.265 meter itu meskit telah berusia senja.
Usut punya usut, ia rupanya melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu demi merayakan Tahun Baru Hijriah 1441 H atau Malam Satu Suro.
Baca Juga: Suhu Udara di Puncak Gunung Lawu Mencapai Minus 3 Derajat, Pendaki Diimbau Hati-hati
Di sana nantinya ia berencana akan melakukan tirakat di puncak Gunung Lawu sembari melewati pergantian kalender Jawa tersebut.
Kejadian yang menimpa kakek Masirin ini bukan kali pertama yang dihadapi para petugas penjaga Gunung Lawu.
Pasalnya, gunung yang menjadi perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur itu menjadi primadona bagi para peziarah yang ingin merayakan Malam Satu Suro.
Mengutip Tribun Solo (11/9/2018), disebutkan ada 2 jalur utama pendakian Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar.
Yakni, Pos Cemoro Kandang, Kecamatan Tawangmangu dan Pos Candi Cetho, Kecamatan Jenawi.
Kebakaran hebat yang melanda puncak Gunung Lawu pada tahun 2018 lalu bahkan tak menyurutkan niat para pendaki untuk menuju ke sana bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H. (*)
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Source | : | Kompas.com,Tribun Solo |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |