Najmi mengaku bahwa ia tidak memiliki banyak pengetahuan tentang depresi.
Ketakutan, rasa tidak aman, kecemasan dan sebagainya mulai membanjiri pikirannya.
"Itu adalah momen penting dalam hidup kami karena di sinilah kami memulai pertempuran melawan depresi. Aku harus mengatasi masalah ini, karena dia adalah istriku," ungkap Najmi.
"Dia percaya padaku, aku harus membantu. Yang penting bagiku sebagai suami, aku bertanggung jawab untuk menyembuhkan istriku,” terangnya.
Najmi menceritakan jika istrinya terus menerus membencinya, ia merasa tidak diperhatikan, merasa tidak dicintai hingga ingin mengakhiri hidup.
Obat mungkin telah membantu istri Najmi dengan mengurangi perasaan amarah dan sedih, tetapi serangan panik masih sering tak terduga.
"Teriakan dan ratapan itu normal. Tapi dia medobrak pintu kamar dengan sekuat tenaga dan memecahkannya. Dia sepertinya kehilangan semua akal sehat dan mencoba menusukku dengan kunci,” ucap Najmi.
Kekacauan susasana waktu itu juga disaksikan oleh kedua putrinya.
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | World of Buzz |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |