(BACA : Mampu Hasilkan Rp 10 Juta per Bulan, Gini Kisah Driver Online yang Gunakan 'Tuyul')
Ia melakukan aktivitas pertanian dengan cara normal dan seperti biasanya bahkan ia bertani dengan cara tradisional.
Hal ini dilakukannya terus menerus bersama dengan anggota komunitasnya, namun caranya ini malahan dianggap gila oleh segelintir orang.
Bahkan Sawadogo dianggap telah hilang akal sehatnya dan diejek.
Walaupun begitu ia tetap gigih mempertahankan keyakinannya ini, sampai akhirnya ia berhasil membangun tanah tandus ini menjadi sebuah area pertanian.
Keberhasilan yang didapat oleh Sawadogo dalam perjuangannya melawan penggurunan telah menjadikannya sosok yang dihormati di masyarakat.
Pada tahun 2010, sebuah film dokumenter berjudul The Man Who Stopped the Desert dibuat, yaitu tentang kehidupan Sawadogo dan ditayangkan perdana di Norwich Inggris.
Film ini membuat karyanya dikenal di panggung internasional dan menyoroti masalah yang dihadapi, serta langkah-langkah potensial yang mungkin dilakukan, oleh negara-negara seperti Burkina Faso. (*)
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |