"Karena kondisinya tidak layak, seperti banyak nyamuk, banyak tikus, kami meminta izin untuk bermalam di ruang guru," kata Destria.
"Rumah penjaga sekolah juga saat ini rusak, tidak bisa ditinggali," tambahnya.
Sementara itu, gajinya sebagai penjaga sekolah saat itu hanya berkisar Rp 150 ribu saja, itu pun tidak cukup untuk mengontrak sebuah rumah ditambah lagi untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun sekarang honornya sudah naik menjadi Rp 500 ribu, tetapi itu hanya cair setiap tiga bulan sekali.
Ia pun sempat kelabakan bersama istrinya, tapi beruntung sampai saat ini ada beberapa pihak yang menurut penuturannya sering membantunya saat gaji belum turun.
Selain itu, istrinya juga turut membantu dengan berjualan makanan di sekolah untuk menambah pendapatan.
Baca Juga: Bejat! Dapat Restu dari Istri, Seorang Pria di Jambi Ajak Anak Tiri Berhubungan Intim Bertiga
"Saya juga mungut botol plastik bekas untuk tambah-tambah," katanya.
Meski demikian, mereka mengaku tetap bersyukur dan tak mengeluh, yang terpenting bagi mereka ialah Tuhan memberinya kesehatan.
Melansir dari Tribun Mataram Minggu (8/9/2019), Destria dan istrinya sudah memulai aktivitas bekerjanya dari pukul 04.00 WIB.
Mereka biasanya bergegas merapikan kembali ruang guru karena akan dipakai saat jam belajar dimulai.
Source | : | Kompas.com,Tribun Mataram |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |