Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Orang tua mana yang tidak bangga dan bahagia bisa menyaksikan anaknya meraih keinginannya.
Semua orang tua di dunia pasti akan melakukan berbagai cara untuk membantu dan mendukung keinginan anaknya itu.
Seperti yang dilakukan oleh sepasang suami istri asal Dusun Jinangka, Desa Teja Timur, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan ini.
Baca Juga: Lolos Jadi Anggota DPRD, Anak Loper Koran di Probolinggo Naik Becak Menuju Gedung Dewan
Melansir dari Kompas.com pada Senin (9/9/2019), Saningrat (43) dan istrinya Rusmiati (40) bahagia sekaligus tak pernah menyangka mampu mengantarkan anaknya lulus perguruan tinggi.
Lailatul Qomariyah (27), putri Saningrat berhasil meraih gelar doktor dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Sebelumnya, saat sang puteri memutuskan ingin berkuliah di Surabaya, Saningkrat sempat merasa khawatir.
Ia takut anak perempuannya hidup sendiri dan dirinya tak mampu membiayai sekolah anaknya.
Baca Juga: Liburan di Yogyakarta, Putri Atiqah Hasiholan yang Berpose Naik Becak Mencuri Perhatian Netizen
Saningrat juga mengaku sering mendapat cibiran dari orang-orang yan menganggap ia tak akan mampu membiayai pendidikan putrinya.
Tak mau patah arang, usai melihat tekad anak sulungnya itu. Ia tak mempedulikan cibiran para tetangga dan mendukung keputusan anaknya.
Sang putri bahkan mencoba menenangkan Saningrat agar tak perlu risau memikirkan biaya kuliahnya.
"Bapak ibu tidak perlu khawatir soal biaya kuliah saya. Semoga saya mendapatkan rezeki sampai lulus," ujar Saningrat dikutip dari Kompas saat mengenang kata-kata putrinya.
Berkat kegigihan dan ketekunannya, putrinya tersebut akhirnya berhasil meraih gelar doktor.
Selama hidup di Surabaya, sang putri pun tak pernah menyusahkan dirinya dan istrinya.
Lailatul ternyata menjalani profesi sebagai guru privat disela-sela kesibukannya sebagai mahasiswi.
Ia bahkan menyisihkan gaji yang didapatkannya untuk orang tuanya.
Melansir dari Tribunnews Minggu (8/9/2019), gelar doktor Lailatul diraih usai dirinya mengambil desertasi berjudul Controllable Characteristic Silica Particle and ITS Composite Production Using Spray Process.
Desertasi itu membicarakan tentang aplikasi silika untuk solar sel.
Solar sel biasanya digunakan untuk menyimpan energi sebagai energi listrik.
Baca Juga: Tukang Becak Penasaran dan Angkat Tas, Satu Pasar Langsung Heboh Saat Tau Isinya Bom
"Energi surya kan banyak melimpah, daripada menggunakan batu bara untuk sumber listrik bukanlah lebih baik menggunkan sumber matahari. Sehingga cukup dengan solar bisa dikonversi menjadi energi listrik," ujar Laila.
Pada saat itu ada sekitar 85 mahasiswa doktoral yang akan maju dan melaksanakan sidang terbuka.
Namun hanya dirinyalah satu-satunya yang dinyatakan lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.0.
Baca Juga: Pernah Kerja jadi Tukang Becak, Kini Sule Bisa Koleksi Mobil Mewah Capai Rp 5 Miliar
Saat sidang digelar, Saningrat bahkan sengaja hadir untuk mendukung putrinya dan tak menyangka Lailatul berhasil dan dinyatakan lulus.
"Kami ini orang kecil, tapi sekarang saya bangga dengan anak saya. Bukan saya sombong dengan prestasi anak saya saat ini, saya mensyukuri nikmat besar anak saya bisa sampai doktor tanpa saya banyak mengeluarkan biaya," ungakp Saningrat.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |