"Dilihat dari sisi kontruksi, bangunan dinding itu adalah bangunan standar sehingga pelaksanaannya sudah mampu dilakukan dengan baik. Kombinasi dari kondisi cuaca yang melampui dari standar yang direncanakan dan disepakati bisa menjadi pemicu kegagalan bangunan," ujar Dradjat Hoedajanto yang dikutip Grid.ID dari wawancara KompasTV.
Selain faktor cuaca yang melebihi dari yang direncanakan, ada faktor lain seperti pelaksanaannya yang tidak sepenuhnya sempurna entah karena sumber daya manusianya atau karena waktu yang terburu-buru.
"Tapi biasanya kegagalan itu karena kombinasi beberapa hal sehingga harus dicek data dan prosedur yang seharusnya dilakukan," kata Dradjat Hoedajanto.
(VIDEO : Longsor di Jalan Ciawi, Bogor Membuat Pohon Menghadang Para Pengendara)
Menurut Dradjat Hoedajanto, dinding yang rubuh tadi terjadi karena adanya dorongan atau tekanan dari dalam tanah dan air yang terkandung di dalamnya.
Besarnya tekanan dari tanah dan air melebihi dari daya tahan atau kekuatan dinding turap.
Seharusnya, tanah jangan melampui tingginya dinding sehingga dinding bisa menahan beban dorongan.
"Kemungkinan, sekali lagi, karena adanya hujan besar sehingga air yang bertanbah tadi melampui batas yang diperhitungkan oleh perencana. Seharusnya ada angka aman sehingga pada kondisi ini kejadian seperti ini tidak perlu terjadi," ujarnya.
(Pengakuan Sopir Pribadi Pengacara Hotman Paris Hutapea, Ungkap Rahasia Perlakuan Majikannya )
Kejadian ini bisa sebenarnya bisa dihindari tetapi tetap saja terjadi sehingga perlu diteliti lebih lanjut.
Dradjat Hoedajanto juga mengatakan bahwa pada saat konstruksi, Check and re check harus dikerjakan pada semua sektor mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan terutama pada saat perawatan.
"Salah satu pekerjaan perawatan adalah pada bagian saluran dinding. Biasanya pada dinding adanya saluran berupa lubang-lubang yang menyalurkan air yang meresap di dalam tanah sehingga lubang-lubang itu tidak boleh terhalang. Jika terhalang air tidak keluar dan membuat tekanan air dan tanah akan bertambah. Tekanan ini akan mendorong dinding penahan," tutup Dradjat Hoedajanto dalam wawancaranya dengan KompasTV.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri