Baca Juga: Miris! Jalankan Pernikahan Sedarah, Keluarga Ini Alami Cacat Fisik
Menurut mereka perlindungan permpuan dan anak tersebut tidak berjalan maksimal karena dipicu banyaknya anggota keluarga.
Tak hanya itu saja faktor kemiskinan juga menjadi pengaruh dan pemicu pernikahan dini di Iran.
Gadis desa yang berada di Iran dapat di pertukarkan dengan uang melalui pernikahan.
Baca Juga: Masih Jomblo di Usia 33 Tahun, Kim Jaejoong Beberkan Pernikahan Impiannya
Menurut Amnesty Internasional ada sekitar 17% perempuan di Iran menikah sebelum usia 18 tahun.
Mansoureh Mills, Juru bicara organisasi perlindungan perempuan dan anak mengatakan bahwa setelah menikah anak perempuan di harapkan harus tinggal bersama suami mereka.
Parahnya hukum di Iran memberikan hak pada pria untuk melakukan hubungan seksual dengan istri mereka yang tidak dibatasi usia serta tidak harus ada persetujuan.
Dengan kata lain laki-laki diizinkan untuk melakukan hubungan meskipun istrinya masih di bawah umur.
Parlemen Iran sekarang tengah mempertimbangkan kembali langkah-langkah untuk meningkatkan usia pernikahan yang sah.
Meskipun mereka pernah menolak langkah serupa pada Desember tahun lalu.
Baca Juga: Kisah Pernikahan Beda Usia Paling Aneh, Wanita Ini Rela Nikahi Laki-laki 100 Tahun Lebih Tua!
Amnesty telah meminta parlemen untuk menyamakan usia pernikahan antara anak perempuan dan anak laki-laki.
Ini bertujuan untuk membebaskan mereka menikah sesuai dengan pilihannya.
Langkah ini mendapatkan dukungan dari parleman di Iran, dimana politisi perempuan menjadi pemimpin dalam dakwaan itu.
Baca Juga: Sweet Abis! Intip 7 Potret Momen Perayaan Ulang Tahun Pernikahan Hamish Daud dan Raisa
Masoumeh Ebtekar, Wakil Presiden Iran untuk Urusan Wanita dan Keluarga mengatakan tanggapan, opini publik serta upaya para pejabat telah membuahkan hasil.
"Mereformasi budaya bersama dengan hukum dalam menghadapi pernikahan anak dibawah umur adalah jalan yang harus diiambil," ucap Masoumeh Ebtekar.
"Pernikahan anak-anak berbahaya bagi anak perempuan, ini juga merupakan bentuk kekerasan terhadap mereka," tambah Ms Mills, juru bicara organisasi perlindungan perempuan dan anak. (*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!