Namun hal tersebut tak menghalangi semangatnya untuk hidup mandiri dan tak menyusahkan orang lain.
Nenek Nid berjuang mencari nafkah dengan menjual roti isi daging di Bangkok.
Roti itu bukan buatannya, nenek Nid mengambilnya dari sebuah pabrik lalu menjualnya sendiri.
Setiap hari, nenek Nid berjualan roti dari pukul 7 pagi.
Biasanya pada pukul 2 sampai 4 sore, stok rotinya sudah tinggal sedikit karena laris terjual.
Nenek Nid bahkan selalu tersenyum ramah saat melayani pelanggan yang datang berkunjung ke tempatnya.
Ia juga mengandalkan kejujuran pembeli yang ingin membeli rotinya, karena ia tidak bisa melihat.
Namun, pernah suatu ketika ia juga ditipu oleh beberapa orang.
Mereka sering memberikan catatan palsu dan tega mencuri roti jualannya.
Selain itu, pernah ada seseorang yang mengambil keuntungan dengan memanfaatkan ketidaksempurnaan mata nenek Nid.
Tapi hal itu sama sekali tak membuat nenek Nid kapok dan berhenti berjualan.
Ia terus berjualan dengan senyum dan secercah harapan diwajahnya berharap jualannya akan laku demi menyambung hidupnya.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | worldofbuzz |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Nurul Nareswari |