"Semuanya masih ada di lokasi, tidak kami apa-apakan," kata Heru.
Benda-benda itu hanya digeser sedikit agar para pekerja dapat melakukan aktivitas mereka seperti biasa.
"Enggak banyak yang kami lakukan karena memang enggak terlalu paham juga," kata Heru.
Heru pun mengimbau pekerjanya untuk tetap fokus dan menghindari hal-hal negatif.
Selain itu, ia juga mengimbau agar para pekerja tidak bergunjing atau mengucapkan kata-kata negatif saat bekerja.
"Bagaimanapun kita kan tujuannya baik, bukan mau merusak," kata Heru saat ditemui di Alun-alun Kejaksan, Jl Kartini, Kota Cirebon, Rabu (18/9/2019).
Sementara itu, seorang arkeolog Cirebon, Dedy S Mushasi, menganggap benda-benda yang diketemukan para pekerja proyek bukanlah benda mistis melainkan benda purbakala.
Namun, hal ini masih belum dapat dipastikan karena hanya sebatas indikasi awal.
Oleh karena itu, lulusan Jurusan Arkeologi Udayana Bali ini mengimbau agar pihak kontraktor segera berkoordinasi dengan pihak terkait khususnya yang bersangkutan dengan bidang cagar budaya.
"Jika ada indikasi yang mengarah ke sana, maka harus cepat ditindaklanjuti karena ini berkaitan dengan penyelamatan cagar budaya," ujar Dedy S Mushasi kepada Tribun Jabar, Rabu (18/9/2019).
(*)
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |