Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Pekerja proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksaan Kota Cirebon tengah dihebohkan dengan penemuan benda-benda mistis di sekitar lahan proyek.
Bagaimana tidak, sejumlah benda-benda aneh yang tak diketahui asal muasalnya mulai ditemukan pekerja ketika menggali kira-kira empat meter di bawah permukaan tanah.
"Ditemukan saat kami menggali untuk pembuatan basement Alun-alun kejaksaan," ungkap pihak Kontraktor PT Inti Cipta Sejati, Heru.
Baca Juga: Mobil Olla Ramlan Ditabrak Taksi Online, Pelakunya Justru Dapat Bonus dari Sang Artis
Benda-benda ini pun beragam, mulai dari kerangka manusia tanpa kepala, kendi abu, batu bata berukuran besar, sumur, hingga gapura.
"Kerangka manusia yang kami temukan itu enggak ada kepalanya," tambahnya menjelaskan, seperti yang dikutip dari Tribunnews.
Pihaknya menduga kendi abu itu sudah berusia ratusan tahun sebab kondisinya sudah mengeras seperti batu.
Sedangkan batu bata yang ditemukan sendiri memiliki ukuran dua kali lipat dari batu bata yang biasa digunakan pada zaman sekarang.
"Itu batu batanya mungkin panjangnya sampai 25 senti dan lebarnya 20 senti, pokoknya lebih besar dari batu bata yang biasa kami gunakan," terang Heru.
Pihaknya pun mengaku benda-benda itu masih utuh dan belum diapa-apakan.
"Semuanya masih ada di lokasi, tidak kami apa-apakan," kata Heru.
Benda-benda itu hanya digeser sedikit agar para pekerja dapat melakukan aktivitas mereka seperti biasa.
"Enggak banyak yang kami lakukan karena memang enggak terlalu paham juga," kata Heru.
Heru pun mengimbau pekerjanya untuk tetap fokus dan menghindari hal-hal negatif.
Selain itu, ia juga mengimbau agar para pekerja tidak bergunjing atau mengucapkan kata-kata negatif saat bekerja.
"Bagaimanapun kita kan tujuannya baik, bukan mau merusak," kata Heru saat ditemui di Alun-alun Kejaksan, Jl Kartini, Kota Cirebon, Rabu (18/9/2019).
Sementara itu, seorang arkeolog Cirebon, Dedy S Mushasi, menganggap benda-benda yang diketemukan para pekerja proyek bukanlah benda mistis melainkan benda purbakala.
Namun, hal ini masih belum dapat dipastikan karena hanya sebatas indikasi awal.
Oleh karena itu, lulusan Jurusan Arkeologi Udayana Bali ini mengimbau agar pihak kontraktor segera berkoordinasi dengan pihak terkait khususnya yang bersangkutan dengan bidang cagar budaya.
"Jika ada indikasi yang mengarah ke sana, maka harus cepat ditindaklanjuti karena ini berkaitan dengan penyelamatan cagar budaya," ujar Dedy S Mushasi kepada Tribun Jabar, Rabu (18/9/2019).
(*)
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |